CAHAYASIANG.ID, Jakarta – Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas bulan November untuk para capres dan cawapres dalam Pemilu 2024, Senin (20/11/2023).
Dijelaskan Adjie Al Faraby, saat memaparkan survei LSI Denny JA terkait Peta Elektoral pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD
“Jadi jika pilpres dilaksanakan di saat survei kita kerjakan maka pasangan Prabowo-Gibran adalah pasangan capres-cawapres dengan elektabilitas tertinggi mencapai 40,3%, disusul Ganjar-Mahfud 28,6%, dan pasangan Anies-Muhaimin di angka 20,3%, ada yang belum tentukan pilihan kruang lebih 10,8%,” kata Adjie Al Faraby menjelaskan.
Mengapa Prabowo-Gibran meroket padahal banyak diserang setelah keputusan MK?
Pertama, Elektabilitas Prabowo dari Oktober ke November 2023 mengalami kenaikan 4,6%.
Kedua, Itu karena Prabowo mengambil cawapres dari Milenial (Gibran), dan julukan Gemoy untuk Prabowo disukai kalangan muda.
Ketiga, Seruan Prabowo Melanjutkan Program populis Jokowi.
Keempat, Karena diserang masif Gibran justru semakin dikenal dari 69,4% ke 87,1%.
Kelima, Terdapat kenaikan dukungan signifikan di Jateng (13,9%), kenaikan di Generasi Milenial (1,6%), dan Pemilih yang puas terhadap Jokowi (4,5%).
Keenam, Unggul 11,7% Prabowo VS Ganjar dalam simulasi 3 calon adalah yang tertinggi selama setahun ini.
Mengapa Ganjar-Mahfud Justru merosot tajam?
Pertama, Oktober ke November 2023, pendukung Jokowi yang pergi dari Ganjar-Mahfud sebesar 7,5%.
Kedua, Selisih Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran di Jateng. Oktober 2023 sebesar 59,4%, November 2023 sebesar 37,2%.
Ketiga, Jejak Ganjar soal kemiskinan di Jateng di bawah kepemimpinannya menjadi percakapan.
Keempat, Isu petugas partai melemahkan persepsi Leadership Ganjar. Mayoritas pemilih ingin presiden yang punya Leadership/Kepemimpinan kuat.
Respon dan Metode Survei
Survei digelar pada 6-13 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling.
Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. (DYW)