
CAHAYASIANG.ID, MINAHASA – Organisasi Masyarakat Adat dan Budaya Waraney Tanah Toar Lumimuut sukses menggelar Musyawarah Besar (Mubes) yang dilaksanakan di Watu Pinawetengan, Tompaso, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (14/09/24).
Kegiatan dimulai dengan pembacaan do’a dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu Opo Wananatas dilanjutkan dengan Pembacaan Pancasila dan Ikrar kehormatan WTTL.
Dalam sambutan Pengurus Besar, Chrisye Lengkong Sekjen DPB WTTL menjelaskan tentang sejarah WTTL. Ia juga mengungkapkan bahwa siapa saja yang datang di Tanah Toar Lumimuut baik dari pihak TNI dan Polri senantiasa menjaga adat dan budaya.
“Apabila ada kelompok Waraney yang berbuat anarkis berarti itu bukan kelompok Waraney kami. Selain itu, dalam menjalankan organisasi WTTL ini, semua mempunyai landasan dalam AD/ART khususnya aturan Anggaran dasar dalam Bab IX Permusyawaratan.” Ujar Lengkong.
Ditempat yang sama, Fahri Malonda selaku Tonaas Waraney Nusantara juga menyampaikan suatu kebanggaan karena telah menyelenggarakan Musyawarah Besar Pertama di Indonesia.

Saat Mubes dimulai, bertindak sebagai Pimpinan Sidang Chrisye Lengkong. Ia menjelaskan bahwa organisasi ini mengadakan Musyawarah dari tingkat DPB hingga ke daerah.
“Maka Tahun ini disepakati bersama digelar Mubes di tingkat DPB dan selanjutnya akan berlanjut hingga ke daerah-daerah. Untuk itu dalam Mubes ini maka perlu ada perwakilan dari masing-masing tingkatan yang sudah dilantik mulai dari Provinsi hingga ke Kelurahan/Desa.” Ujar Sekjen.
Usai Mubes dilanjutkan dengan Penutupan dan Pengukuhan khusus Ketua Umum dengan Gelar Tonaas Wangko dan juga Pengukuhan Panglima Besar Maikel Jap Walean oleh Panglima Adat Rafles Lombogia dan Wakil Panglima Adat Riri Lempoy didampingi Dewan Pengurus Besar lainnya yang disaksikan oleh ratusan Waraney Wulan Tanah Toar Lumimuut.
Sementara itu, usai dikukuhkan sebagai Ketua Umum dan Tonaas Wangko, Audy Jimmy Malonda dalam sambutannya mengajak semua keluarga besar Waraney dan Wulan untuk selalu mengikuti aturan-aturan yang ada khususnya aturan adat.
“Jangan permalukan leluhur kita melakukan hal-hal yang tidak di inginkan sebagai putra putri Tanah Toar Lumimuut kita siap menjaga NKRI khususnya Tanah Toar Lumimuut itulah para Waraney jika ada gangguan stabilitas bukan hanya tugas TNI/POLRI yang mengamankan tapi sebagai Putra Putri terbaik hendaklah kita harus siap bersinergi dengan TNI/POLRI” pungkasnya.

Dalam acara ini, turut mengundang dari unsur Pemerintah, Aparat TNI/POLRI, Pemuka Agama dan teman-teman Ormas adat lainnya yakni Letkol Inf Hendrasari Nurhono, S.I.P., M.I.P (Waas Intel Kasdam XIII/Merdeka), AKBP Jeferson Palit, S.H (Kasubit IV Dit Intelkan Polda Sulut), Kapten Inf Hisyam Jambi (Danramil 1203-08/Kawangkoan), Iptu Sius Demon (Kasata Sabara Polres Minahasa), Drs. Ferdy Tamarindang (Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Cagar Budaya Provinsi Sulut), Ibu Elsye Tandayu (Hukum Tua Desa Pinabetengan), Fahri Malonda (Tonaas Waraney Nusantara) dan Para tamu undangan lainnya.
Diketahui, bahwa untuk Apel Adat akan dibuat acara lainnya setelah terbentuk Formatur Pengurus DPB WTTL Periode yang Baru. Dimana kegiatan Apel Adat akan di isi juga dengan pelantikan DPB WTTL periode 2024 – 2029. (*Rama)