CAHAYASIANG.ID – Di tahun 2021, penerimaan negara meningkat secara signifikan. Hal ini akibat kenaikan harga komoditas internasional. Pemerintah bahkan mampu membatalkan rencana penarikan utang senilai ratusan triliun.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. “Karena komoditas melonjak luar biasa, pajak sektor pertambangan dari minus 43,4% menjadi 60,52% positif itu lonjakannya pada kuartal III saat delta membabi buta kita naiknya justru tiga kali lipat,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita lalu.
Tidak itu saja, Peningkatan juga muncul di sektor industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi dan real estate. Secara total penerimaan pajak di akhir tahun mencapai Rp 1.277,5 triliun (103,9%) tumbuh 19,2%. Dampak berikutnya terlihat pada bea keluar, di mana realisasinya mencapai Rp 34,6 triliun atau 1.933,7% dari target APBN. Pertumbuhannya mencapai 708,2%. Penopang terbesar adalah produk kelapa sawit dan tembaga.
Kementerian Keuangan juga mencatat kenaikan pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Realisasinya hingga akhir tahun adalah Rp 452 triliun atau tumbuh 31,5% menjadi 151,6% dari target APBN. Hal ini didorong oleh pendapatan SDA Migas yang mencapai Rp 98 triliun atau tumbuh 41,9% akibat kenaikan harga minyak dunia dalam setahun terakhir. Kemudian SDA Non Migas mencapai Rp 52,8 triliun atau 181,4%, tumbuh 87,6% yang didukung oleh batu bara, tembaga dan nikel.
Pemerintah mungkin belum bisa melunasi seluruh utang di 2022. Akan tetapi setidaknya, utang yang ditarik menjadi lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada kesempatan yang lain, saat tampil di acara Deddy Corbuzier Podcast, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyentil soal bagaimana utang-utang ini bisa dijamin akan terbayar. “Bila digunakan untuk membangun infrastruktur yang baik, SDM yang baik, utang-utang ini dijamin bisa dibayar. Sebagian utang yang nanti kita bayar lagi, kalau belanja bagus jadi infrastruktur bagus, SDM berkualitas buat Indonesia, ekonomi tumbuh, pasti bisa bayar lagi utangnya,” Ucap Sri Mulyani kepada Deddy Corbuzier seperti dikutip dari kanal Youtube Deddy Corbuzier Podcast, Kamis (6/1/2022).