(Cahayasiang.id), Manado – Kesepakatan untuk melanjutkan ekspor gandum Ukraina ditengah perang melawan Rusia akan dilangsungkan di Turki. Pertemuan ini diharapkan dapat mengatasi krisis pangan serta naiknya bahan bakar di pasar global.
Melansir pemberitaan DW, delegasi militer Rusia, Ukraina dan Turki, akan bertemu dengan wakil-wakil PBB, kata para pejabat di Istanbul hari Rabu (13/7). Pertemuan di Turki itu akan membicarakan kemungkinan kesepakatan untuk melanjutkan ekspor gandum Ukraina, terutama dari Odesa, pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.
Turki telah bekerjasama sejak lama dengan PBB untuk menengahi perang akibat invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, yang juga memicu krisis pangan dan naiknya harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk di pasar global.
“Kami memang bekerja keras tetapi masih ada jalan panjang yang harus ditempuh. Banyak orang membicarakannya, kami lebih suka mencoba dan melakukannya,” sebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan pada Selasa (12/7) kemarin.
Para diplomat mengatakan, rincian yang sedang dibahas termasuk mengawal kapal yang membawa gandum masuk dan keluar melalui perairan di area pelabuhan yang dipasangi ranjau. Rusia selama ini mengklaim, pemblokiran pelabuhan dilakukan untuk mencegah penyelundupan senjata. (ak)