
CAHAYASIANG.ID, SULUT – Tahapan Pemilihan Rektot (Pilrek) Unima Periode 2025-2029 telah berhasil melewati penyampaian visi, misi dan program kerja dari para bakal calon dan telah menghasilkan tiga calon yang dipilih dalam rapat Senat Unima pada, Kamis (17/1/2025).
Dari 9 bakal calon yang mendaftar, 48 anggota Senat yang hadir memilih Dr. Joseph Philip Kambey, SE.Ak, MBA 26 suara, Recky Harold Elby Sendouw, SP, MM, Ph.D 13 suara dan Dr. Ignatius Javier Couturier Tuerah, SS, M.Pd dengan 4 suara.
Dr. Amstrong Fransiskus Sompotan, S.Si, M.Si 2 suara, Dr. Christine Takarina Meitty Manoppo, MAP 2 suara serta Patricia Mardiana Silangen, S.Pd, M.Si 1 suara. Tiga balon lainnya yakni Dr. Rymond Jusuf Rumampuk, M.Si, Prof. Nihta Vera Ftelly Liando, MA, Ph.D, dan Dr. Intama Jemmy Polii, M.Pd tidak mendapat suara.
Dengan lancar dan suksesnya tahapan ini maka terlihat nyata proses Pilrek Unima Periode 2025-2029 berjalan demokratis, transparan, sesuai aturan dan tidak ada money politic.
Hal tersebut disampaikan Humas Unima Titof Tulaka kepada wartawan di Manado, Minggu (19/1/2025).
“Sampai dengan tahapan pemilihan tiga calon Rektor untuk masa jabatan empat tahun ke depan, prosesnya sudah berjalan demikian. Dan, itu menjadi harapan dan komitmen Plt. Rektor Unima ibu Chatarina Muliana,” ujar Titof.

Dijelaskan, pada saat pemilihan bakal calon (balon) yang berjumlah 9 orang untuk memilih 3 calon, Plt. Rektor menggunakan hak suaranya sebagai anggota Senat bersama dengan anggota-anggota Senat lainnya.
Dan itu, menurutnya, tidak melanggar aturan atau dianggap tidak netral karena Plt. Rektor memiliki hak suara yang sama dengan anggota Senat lainnya, yang jumlah seluruhnya 48 orang.
Diberikan contoh, dalam Pilrek di beberapa Universitas seperti di Universitas Sebelas Maret dan Universitas Borneo Tarakan, Plt. Rektor menggunakan hak suaranya karena memiliki hak suara secara ex-officio anggota senat.
“Jadi, tidak ada yang salah dan tidak bisa dikatakan tidak netral kalau Plt. Rektor menggunakan hak suaranya untuk memilih,” tandas Titof.
Ditegaskan, dalam proses Pilrek, tidak didapati adanya money politic. Plt. Rektor pun tidak terlibat atau terkait dengan momey politik, hal ini sejalan dengan harapan dan komitmen Plt. Rektor, agar pelaksanaan Pilrek Unima berjalan akuntabel, transparan, lancar dan sukses.
Terkait dengan dinamika yang ada dalam proses pemilihan balon menjadi calon, Titof menegaskan, tidak terjadi hal-hal yang bernuansa ketegangan, yang dibuktikan dengan setelah pemilihan, para balon berfoto bersama dan berangkulan disertai tawa.

Wakil Rektor 3 Unima Donal Ratu pun menegaskan hal yang sama.
“Sebagai anggota Senat yang mengikuti proses pemilihan tersebut, tidak melihat adanya ketegangan,” ujarnya saat mendampingi Humas saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Malah, sambungnya, suasana keakraban terlihat usai terpilih tiga calon Rektor. Anda buktiya, ada fotonya saat mereka bergandengan tangan sambil tertawa, tersenyum gembira.
Ratu pun membantah bila ada informasi adanya politik uang dalam proses Pilrek Unima periode 2025-2029.
“Kalau ada yang menyebut ada money politic, tunjukkan buktinya,” ujarnya.
Baik Ratu maupun Titof berharap agar tidak dikembangkannya informasi-informasi yang belum tentu benar dan bisa mengganggu image proses Pilrek Unima, yang sudah berjalan sesuai aturan yang ada. (*Red)