CAHAYASIANG.ID, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan harapannya terhadap penguatan kerjasama antara Indonesia – Korea Selatan, khususnya terkait pemberdayaan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM).
Kepada Duta Besar (DUBES) Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, dalam pertemuan di Gedung Bina Graha, Selasa (11/4/2023), Peraih Bintang Adhi Makayasa dan Trisakti Wiratama 1981 itu berkata, Saya sangat tertarik dengan gagasan membangun kerjasama antara dua negara, khususnya di bidang penguatan SDM.
Salah satu abdi dalam Presiden Jokowi ini mengatakan, Hal ini pun akan menjadi legacy dari Duta Besar Lee karena ini berhubungan dengan nasib anak-anak di Indonesia.
“Jadi, kita perlu konkritkan seperti apa bentuk kerjasama ini,” kata Moeldoko.
Selaku Kepala Staf Kepresidenan, Dirinya mengapresiasi peran Korea Selatan yang tidak hanya aktif terlibat dalam berinvestasi secara ekonomi kepada Indonesia.
“Namun juga berinvestasi dalam hal perekrutan dan pelatihan tenaga kerja Indonesia untuk menjadi ahli dibidangnya,” ungkapnya.
Moeldoko secara khusus menyampaikan harapannya agar Korea Selatan dan Indonesia, bisa bekerja sama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
“Para petani muda di Indonesia, agar nantinya bisa mengembangkan sektor pertanian dalam negeri,” sambungnya.
Selanjutnya Moeldoko menambahkan, Setelah penguatan SDM, saya juga berharap agar Indonesia dan Korea Selatan juga mengembangkan kerja sama di penguatan riset.
“Misalnya di bidang listrik tenaga nuklir, Indonesia mengoperasikan banyak turbin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir,” jelasnya.
Korea Selatan adalah negara yang memimpin dalam sektor ini, jadi saya berharap ada transfer pengetahuan dan teknologi disini.
Sebagai informasi, tahun 2023 menandai 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan yang pertama kali terbangun pada tahun 1973.
Indonesia merupakan negara satu-satunya di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan khusus dengan Korea Selatan.
Tercatat, dalam 9 tahun terakhir, Presiden/Perdana Menteri Korsel melakukan kunjungan kurang lebih sebanyak 3 kali ke Indonesia.
Sebaliknya, Presiden Joko Widodo telah melakukan kunjungan kurang lebih sebanyak 5 kali ke Korea Selatan.
Data BPKM tahun 2022 juga menyebutkan bahwa Korea Selatan menduduki peringkat ke-3 sebagai negara investor dengan proyek terbanyak di Indonesia yakni sebanyak 2.444 proyek.
Nilai investasi Korea Selatan ke Indonesia saat ini terhitung mencapai 1,66 Miliar Dolar AS. (*Dego)