Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sektor Konstruksi berencana untuk melakukan monetisasi atas persediaan aset atau properti yang dimilikinya. Rencana ini akan menggandeng PT Danareksa (Persero) sebagai konsultan utama dalam program penjualan tersebut.
“Danareksa yang bertindak selaku konsultan utama dalam Program Penjualan, menawarkan kesempatan kepada calon pembeli untuk memperoleh dan berinvestasi langsung pada persediaan properti yang dimiliki, dikendalikan, dan dikelola oleh BUMN Konstruksi,” tulis keterangan Dareksa, dikutip Jumat (4/2/2022).
Dalam keterangan tersebut, persediaan properti yang ditawarkan dalam program ini berupa landbank, apartemen, rumah tapak, komersial retail dan lainnya. terdiri dari 87 properti dengan luas keseluruhan + 1.900 hektare (Ha) yang sebagian diantaranya dikelompokkan dalam beberapa paket.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat peningkatan kinerja BUMN di sektor ini pasca pandemi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BUMN Konstruksi dalam rangka transformasi perusahaan sejalan dengan arahan Menteri BUMN yang akan melakukan transformasi BUMN dalam dua tahun ke depan.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan anak usahanya menawarkan para investor untuk berinvestasi pada 17 properti yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia yang terdiri dari lahan, unit apartemen, dan rumah tapak.
“Properti yang akan ditawarkan melalui mekanisme bulk, sebagian secara berkelompok (clustered) dan sebagian berdiri sendiri (standalone),” tulis manajemen Wika.
Sementara PT PP Tbk (PTPP) akan melepas 19 aset propertinya yang merupakan milik anak usahanya PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT PP Urban.
Terdapat 19 aset properti yang terdiri dari high rise building (student apartment, premium apartment hingga low-medium apartment) dan lahan kosong (landed) dengan total luasan area sebesar 46,1 hektar.
“Sejalan dengan program transformasi perusahaan BUMN yang dicanangkan oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir, PTPP berharap dengan aksi korporasi tersebut dapat meningkatkan kinerja induk dan anak perusahaan,” kata Agus Purbianto, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTPP.
Ini merupakan bagian dari upaya percepatan asset recycling di bidang properti perusahaan.
PT Hutama Karya (Persero) juga terlibat dalam proses tersebut, rencananya sebanyak tujuh aset persediaan di beberapa lokasi akan dilepas. Aset tersebut dalam bentuk lahan siap bangun hingga bangunan vertikal, dimana salah satu diantaranya merupakan hunian mixed-used yang terintegrasi dengan transportasi publik dan jalan tol.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan rogram ini selaras dengan arahan dan fokus Kementerian BUMN dan juga proses transformasi perusahaan.
“Program ini merupakan salah satu langkah perusahaan dalam melaksanakan proses transformasi. Kami berharap banyak investor yang tertarik dan berminat mengikuti program ini,” kata dia.
Diharapkan program percepatan ini dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap APBN, sejalan dengan fokus Menteri BUMN Erick Thohir yang akan melakukan transformasi BUMN dua tahun ke depan. (*Sumber CNBC)