CAHAYASAING.ID, SULUT – Saat ini keadaan dari terumbu karang di Indonesia bisa dikatakan mengkhawatirkan. Hanya 6,5.persen dari total habitatnya yang memiliki kondisi sangat baik. Ancaman kerusakan terumbu karang ini disebabkan oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi terumbu karang yang memprihatinkan, sejumlah instansi dan organisasi berusaha untuk melakukan rehabilitasi karang yang rusak. Salah satu cara rehabilitasinya adalah dengan transplantasi menggunakan Pipa PVC.
Salah satunya melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) bersama Politeknik Negeri Manado (Polimdo) melakukan kegiatan pembuatan media tanam dari pipa pvc untuk media transplantasi karang.
Kegiatan ini melibatkan Mahasiswa Polimdo dari Program Studi Ekowisata Bawah Laut (EBL) Jurusan Pariwisata.
Bertempat di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, kegiatan ini pimpin oleh Ketua LSP Polimdo, Diane Tangian dan digelar pada Jumat – Sabtu (23 – 24 Mei 2024).
Adapun Modul PVC ini merupakan alternatif lain yang diharapkan lebih ramah lingkungan dan bersifat berkelanjutan, dari modul-modul rehabilitasi karang yang sudah banyak dilakukan.
Fakta lain yang diperoleh dari hasil transplantasi karang modul PVC ini adalah anakan terumbu karang yang berhasil tumbuh secara alami pada terumbu buatan tersebut. (***)