CAHAYASIANG.ID, SULUT – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dibawah kepemimpinan Gubernur Prof DR (HC) Olly Dondokambey, SE tiada henti bekerja demi kemajuan Daerah Nyiur Melambai.
Terkini di sektor Pendidikan, melalui lobi dari Gubernur Olly terbukti mampu meyakinkan Perusahaan global di sektor pertambangan serta metalurgi PT Eramet Indonesia Mining untuk beasiswa bagi dua mahasiswa berprestasi di Sulut untuk pergi belajar ke Perancis selama 2 tahun.
Diketahui program beasiswa untuk para mahasiswa asal Indonesia timur yang dihadirkan oleh PT Eramet Indonesia Mining ini sebagai upaya memperjuangkan kesetaraan pendidikan dan meningkatkan SDM bidang pendidikan.
Berbagai Program Pendidikan telah sukses dilakukan berkat Duet Kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK). Sejumlah penghargaan pun berhasil diraih OD-SK.
Kepedulian Gubernur Olly di dunia Pendidikan di Sulut pun patut diacungi jempol. Oleh sebabnya pada kesempatan ini Gubernur Olly diundang PT Eramet Indonesia Mining dalam peluncuran “Program Beasiswa Eramet Beyond 2024” yang dilaksanakan di Hotel Bidakara Jakarta.
Ini membuktikan Gubernur Olly mampu meyakinkan pihak PT Eramet untuk bisa memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di Sulut.
Chief Sustainability & External Affairs Officer Eramet, Virginie de Chassey, menyatakan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang lebih besar.
“Program ‘Eramet Beyond’ bertujuan mengurangi ketidaksetaraan dalam pendidikan dan gender. Kami berkomitmen mendukung masyarakat di wilayah operasional kami di seluruh dunia,” katanya saat acara penyerahan beasiswa secara simbolis di Hotel Bidakara, Jumat (22/11/2024).
Program ini sejalan dengan peta jalan CSR Eramet, Act for Positive Mining, yang fokus pada pengembangan lokal secara berkelanjutan.
Para penerima beasiswa, yang terseleksi dari 3.400 pendaftar, mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk pembiayaan penuh biaya pendidikan (SPP), tunjangan biaya hidup dan dana untuk pembelian buku, serta pelatihan tambahan, seperti kelas bahasa Inggris, keuangan, dan kepemimpinan, untuk mendukung pengembangan kemampuan teknis dan non-teknis.
Selain itu, program ini dirancang dengan sistem monitoring mingguan dan evaluasi per semester untuk memastikan penerima dapat memanfaatkan beasiswa dengan optimal.
Penerima beasiswa diwajibkan memiliki komitmen untuk kembali ke daerah asal mereka setelah lulus, dengan tujuan membangun komunitas dan wilayah mereka. Hal ini sejalan dengan fokus Eramet pada pemberdayaan lokal di area operasionalnya.
Adapun acara tersebut dihadiri seluruh peserta, perwakilan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi. (*Fenlih)
