CAHAYASIANG.ID, MINAHASA – Rumah sakit mulai didirikan sejak tahun 1901 dan diresmikan pada tahun 1905. Berada di bawah naungan Gereja Masehi Injili di Minahasa melalui Yayasan Medika GMIM, RS GMIM Siloam Sonder menjadi rumah sakit tertua di Indonesia Timur.

Tahun 1901, dimulai dengan mencari lokasi dan diperoleh tanah berbukit-bukit terletak di desa Tounelet dengan luas 12.669.5 M2. Pengerjaannya dilaksanakan sejak matahari terbenam sampai malam hari, dimulai dengan penebangan kayu, tanah yang bergunung diratakan, dikerjakan dengan semangat mapalus oleh masyarakat pada waktu itu, dan inilah kutipan surat dari Ny. Schoch Van Hogendorp dalam Maand Bericht Van Hetnederlandsch Zendeling Genootschcap:
Menjelang tahun tersebut, halaman bagi Rumah Sakit mesti diratakan, dan rumah itu sendiri yang telah dibeli mesti dibongkar dan didirikan lagi ditempat lain, tapi saatnya kurang menguntungkan sebab masyarakat sedang menghadapi panen padi yang tidak mungkin ditunda kesempatannya, tapi dimana ada kemauan disitu ada jalan,waktu itu bulan terang maka pekerjaan dapat dilaksanakan pada waktu matahari terbenam. Terlihat masyarakat, pendeta dan pembantu Schoch sibuk bekerja,laksana semut-semut manusia sedang berkerumun, balok-balok berat diusung beramai-ramai dari tempat lama ke tempat baru, diselingi cakap riang dan nyanyian adat.Wanita-wanita tua yang tidak mampu bekerja memberikan pelayanan minum kopi. Bahan bangunan diperoleh dari sumbangan para masyarakat atau jemaat yang bersemboyan “ berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing “. Setelah selesai mendirikan bangunan maka pada Hari Senin tanggal 12 Juni 1905 diresmikan bangunan tersebut menjadi Rumah Sakit.
Keberadaan Rumah Sakit pada waktu itu begitu penting, membuat perubahan pada pola pikir masyarakat yang dilahirkan dan terdidik dalam lingkungan dan alam animisme dan takhayul. Orang sakit dibungkus dengan tikar rapat-rapat kemudian dibaringkan dan dibawah tempat tidurnya dibuat pengasapan yang dipercaya mengusir roh-roh halus yang menyebabkan penyakit, kemudian supaya bayi dalam kandungan ibu dapat “berdaya hidup”maka ibu jangan pernah menyisir rambut dan memotong kukunya. Tugas waktu itu, selain melaksanakan fungsi merawat orang sakit, juga memberi nasehat untuk berpikir secara Agama Kristen agar dapat meninggalkan alam animisme dan kepercayaan takhayul tersebut. Dari aktivitas tersebut, maka rumah sakit ini diberi nama Rumah Sakit Zending Genoothshap.
Tahun 1942 saat pendudukan Jepang rumah sakit ini berubah nama menjadi Rumah Sakit Byoin Minseibu.Tahun 1945 Rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa dengan nama/status Rumah Sakit Pembantu Sonder.Kemudian pada tanggal 17 November 1968 diserahkan kembali kepada Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Pada penyerahan tersebut pihak GMIM diwakili oleh Dr. B.A. Supit dari Dinas Kesehatan (Departemen Kesehatan) GMIM, Rumah Sakit Pembantu Sonder ditahbiskan oleh Pdt. R.M. Luntungan, dengan nama Rumah Sakit Siloam, dan Penjabat sementara (Pjs) Kepala Rumah Sakit adalah Dr. Bert A. Supit.
Tanggal 24 November 1969 pimpinan Rumah Sakit Siloam GMIM Sonder diserahkan kepada Dr. Herman G. Pioh.Dan melalui banyak pergumulan dan usaha keras dibawah pimpinan Dr. Herman G. Pioh, pelayanan di Rumah sakit dapat ditingkatkan, dibarengi dengan pembangunan fisik yang dapat dilaksanakan waktu itu.
Kini rumah sakit tersebut terus mengalami pertumbuhan yang pesat dibawah tangan dingin Direktur RSU GMIM Siloam Sonder dr. Daud Kiroyan,M.Kes.

“Ini bukannya kuat, hebatnya saya. Bukan, Tapi ini semua karena campur tangan Tuhan dan kerja keras serta kekompakan seluruh keluarga besar RSU GMIM Siloam Sonder terlebih khusus support dari ketua Pembina Yayasan Medika GMIM yang juga Ketua Badan Pekerja Sinode GMIM Pdt DR Hein Arina, BPMS dan Yayasan Medika GMIM. Kami hanya berusaha melakukan pelayanan kesehatan yang maksimal sesuai motto rumah sakit ini yakni Menjadi Saluran Berkat, Melayani Sepenuh Hati, Melangkah Maju” ujar Kiroyan.
Rumah sakit yang kini telah bertipe C ini melayani pelayanan rawat jalan dan IGD 24 jam, ruang perawatan VVIP, VIP, Kelas I, II, III, layanan Farmasi 24 jam, Laboratorium, Radiologi, Laundry, Pastoral, Free Wiffi, Dive Thru Obat, Home Care serta Pelayanan Poliklinik berupa Klinik Anak, Klinik Bedah, Klinik Gigi dan Mulut, Klinik Mata, Klinik Kebidanan Kandungan, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Jantung dan Pembuluh Darah, Klinik Urologi, Klinik Rehab Medik dan Klinik THL-KL. (*JL)