Oleh Rina Sa’adah, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB, dan Ketua Umum Pemuda HKTI
CAHAYASIANG.ID, Opini – Kontribusi UMKM tidak main-main, dari stabilitas ekonomi lokal sampai jadi tulang punggung ketahanan pangan.
UMKM itu Powerhouse Ekonomi kita
– 99% dari total usaha di Indonesia adalah UMKM
– Sumbang 60,51% ke PDB dan serap 97% tenaga kerja
– Jadi pahlawan Ekonomi sejak krisis ’98!
UMKM Pertanian dan Kelautan: Backbone Ketahanan Pangan
UMKM di sektor pertanian dan kelautan benar-benar jadi tulang punggung ketahanan pangan. Dengan distribusi produk lokal, mereka memastikan pasokan pangan tetap aman dan stabil. Di sisi lain, produk perikanan dari UMKM terus diminati pasar ekspor, membantu menjaga devisa negara. Keunggulan ini makin kuat berkat penerapan ekonomi hijau berbasis pertanian, dan ekonomi biru berbasis kelautan, yang jadi keunggulan domestik kita.
Tantangan di Depan Mata: UMKM Hijau dan Biru Butuh Dukungan Serius
UMKM di Sektor hijau dan biru menghadapi tantangan besar. Literasi digital yang masih membatasi potensi e-commerce, sementara akses ke modal dan teknologi juga terbatas. Selain itu, startegi pasar global yang belum terintegrasi sepenuhnya membuat mereka sulit bersaing secara internasional.
Solusi Untuk UMKM Hijau dan Biru: Dorong UMKM Jadi Lebih Kuat dan Berdaya Saing
– Perluasan infrastruktur digital dan pelatihan teknologi ramah lingkungan.
– Kredit padat karya untuk pengolahan hasil tani dan kelautan
– Kolaboasi pemerintah, swasta dan komunitas untuk ekspor berkelanjutan
UMKM Hijau dan Biru Jadi Prioritas Komis IV
Komisi IV DPR RI menegaskan komitmennya mendukung UMKM di Sektor hijau dan biru sebagai penggerak utama ekonomi nasional. Fokusnya adalah menstabilkan harga hasil tani dan perikanan sekaligus melindungi produk lokal dari serbuan impor. Bersama kita bisa, membangun UMKM yang berkelanjutan untuk kemajuan Indonesia! (*Red)