CAHAYASIANG.ID, Sangihe – Politik santun yakni politik saling menghargai dan menghormati terhadap lawan politik. Sikap ini yang diperlihatkan Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe dari PDI Perjuangan dengan Nomor Urut 3, dr Rinny Tamuntuan.
Lihat saja, ketika calon bupati yang berpasangan dengan Mario Seliang SE ini melayat ke rumah duka Keluarga Lanongbuka-Wangka yang beralamat di Kampung Kuma, Kecamatan Tabukan Tengah, Minggu (6/10/2024). Mantan Penjabat Bupati Sangihe ini tak lupa berjabat tangan dengan ayah dari Michael Thungari (MT), Seunal Thungari (Ko Siong) yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan lokasi duka.
Tindakan ini pelak saja memberikan rasa kagum. Bahkan tak hanya mencerminkan sikap solidaritas, tetapi juga komitmen Rinny Tamuntuan untuk membangun hubungan baik dengan seluruh elemen masyarakat, meskipun mereka berasal dari latar belakang politik berbeda. Kehadiran Rinny Tamuntuan dalam momen tersebut memberikan pesan bahwa kemanusiaan di atas segalanya.
“Tidak ada masalah bagi kami bertemu dengan orang tua dari salah satu paslon. Dan itu seperti biasa saja. Karena kami merasa itu tidak ada hal yang luar biasa atau tidak ada yang perlu kami kuatirkan. Atau kami takuti untuk bertemu. Bagi saya ini hal positif untuk terus menjalin hubungan baik dengan siapa saja,” ujar Rinny Tamuntuan.
Ia menceritakan pertemuan itu berawal ketika mengikuti ibadah di KGPM Banalang Duata, Kampung Pelelangen, Kecamatan Tabukan Tengah, kemudian dirinya melanjutkan perjalanan untuk melayat ke rumah duka di Kampung Kuma. Ya, kebetulan rumah duka itu berada di belakang rumah ayah dari Michael Thungari.
“Jadi sportif kami bertemu saling menyapa, saling berpegangan tangan. Karena menyapa, menyalami adalah hal biasa. Jadi tidak ada rasa canggung atau pun rasa ketakutan. Kekuatiran bagi kami itu tidak ada. Dan kami tentunya sportif saja bertemu dengan ayah dari Pak Michael Thungari,” ungkap Rinny Tamuntuan.
Dalam konteks politik yang sering kali dipenuhi dengan persaingan, langkah Rinny Tamuntuan ini menandakan keberanian dan kedewasaan dalam berpolitik. Sebagaimana disampaikan pengamat politik Sulawesi Utara, Toar Palilingan SH. Menurutnya, di tenga memanasnya suhu politik nasional hingga daerah di Pilkada Serentak 2024, sepatutnya para politisi tetap menjaga konstalasi politik dengan santun.
“Saya kira semua calon kepala daerah baiknya mempertontonkan hal positif seperti itu. Karena bukan kemenangan yang utama, tapi menjaga kondisi daerah tetap aman dan damai paling penting. Karena siapa pun yang terpilih akan menjadi pemimpin bagi semua rakyat. Berpolitik lah riang gembira dan jangan saling menyerang kepada calon lain,” ujar staf pengajar Fakultas Hukum Unsrat Manado ini. (*Anto Harindah)