CAHAYASIANG.ID, Sangihe – Tim Pengabdian Masyarakat (PengMas) dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) bekerjasama dengan PengMas Politeknik Negeri Nusa Utara (POLNUSTAR) dalam penanaman Mangrove dan pembudidayaan Spons. Hal ini dilakukan di kawasan pesisir dekat Hilir Sungai di Salurang, pada Selasa (06/08/24).
Sebagaimana diketahui Mangrove dan spons merupakan bagian integral dari ekosistem pesisir yang menyediakan berbagai manfaat, termasuk perlindungan pantai dari abrasi dan sumber daya hayati yang bernilai ekonomi. Sayangnya, Kampung Salurang telah mengalami kerusakan akibat abrasi dan sedimentasi yang parah, sehingga inisiatif ini sangat dibutuhkan.
Dalam paparannya, Dr. Indra Wibowo menyampaikan bahwa mangrove memiliki peranan penting untuk melindungi pantai. “Mangrove berfungsi sebagai penghalang alami yang melindungi pantai dari abrasi dan menjaga ekosistem pesisir tetap stabil,” jelasnya.
Beliau juga menambahkan bahwa hasil penelitian terkini di SITH ITB menunjukan bahwa “Spons yang kami teliti memiliki struktur dan sifat yang cocok untuk digunakan sebagai scaffold dalam rekayasa jaringan tulang, yang dapat membuka peluang baru dalam bidang biomedis,” lanjut Dr. Indra Wibowo.
Ketua Tim SITH ITB, Prof. Dr. Anggraini Barlian, menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari program lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat ITB. “ITB hadir untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Walaupun hanya bantuan kecil, diharapkan masyarakat dapat menerima dan melanjutkan kegiatan ini.” Ungkap Anggraini Barlian.
Direktur Polnustar, Ferdinand Gansalangi, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Luar biasa pengabdian Tim SITH ITB dan Tim PengMas POLNUSTAR, bisa hadir di ujung utara Indonesia. Membantu dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat Kampung Salurang. Semoga dapat terus hadir untuk masyarakat.” Kata Gansalangi.
Sekcam Makagansa juga mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kami sampaikan terima kasih atas kehadiran SITH-ITB dan Polnustar dalam rangka membantu masyarakat Kampung Salurang dalam memperbaiki kerusakan mangrove yang sudah lama terjadi. Semoga masyarakat dapat menerima dan melanjutkan kegiatan ini.” Ujar Makagansa.
Dr. Walter Balansa dari POLNUSTAR menambahkan, “Kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat lokal yang sudah berlangsung selama tiga tahun bersama SITH ITB dan POLNUSTAR ini, sangat penting untuk mengatasi masalah antropogenik seperti reklamasi maupun sedimentasi akibat penambangan di sekitar wilayah Kampung Salurang. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak inisiatif serupa dan meningkatkan partisipasi masyarakat.” Tutur Walter Balansa.
Seorang anggota masyarakat lokal, Bpk Malendes dan Pdt A.E.Tapadongko berkomentar, “Kami sangat bersyukur dengan adanya program ini. Mangrove yang ditanam dan spons yang dibudidayakan membantu melindungi pantai kami yang saat ini sudah mengalam kerusakan hebat” ungkap mereka.
Selain memberikan materi kepada warga Kampung Salurang, tim juga melakukan penanaman mangrove di kawasan pesisir dekat hilir sungai dan memperkenalkan teknik budidaya spons yang dapat menjadi alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat setempat.
Tim juga mengumumkan rencana untuk melanjutkan proyek ini dengan program pemantauan dan pelatihan lanjutan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjang.
Kegiatan penanaman mangrove dan budidaya spons ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan pesisir Kampung Salurang, mengurangi abrasi dan sedimentasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove dan mengembangkan potensi biomedis alternatif melalui budidaya spons.
Tim PengMas dari SITH ITB yang datang ke Kepulauan Sangihe lebih khusus dikampung Salurang, terdiri dari Prof. Dr. Anggraini Barlian, Dr. Devi Nandita Choesin, dan Dr. Indra Wibowo.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur (Polnustar), Ferdinand Gansalangi, SKM, ME, M.Kes, Dr. Walter Balansa sebagai Ketua Tim PengMas POLNUSTAR, Sekretaris Camat (Sekcam) Bapak Makagansa, kelompok masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemuda kampung Salurang. (*Anto Harindah)
...
