CAHAYASIANG.ID, Sulawesi Utara – Sektor pertanian di Sulawesi Utara menghadapi tantangan besar seperti lahan tidur yang terbengkalai, tingginya harga pupuk, dan kekurangan tenaga kerja. Dampaknya, hasil panen sering kali tidak memadai. Namun, Paulus Pangau, seorang pengamat pertanian, menawarkan sejumlah solusi strategis untuk mengatasi permasalahan ini dan membawa perubahan positif.
- Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Air
Paulus Pangau mengusulkan peningkatan pengelolaan sumber daya air. Menurutnya, “Jalur bendungan dan sumber air harus dikelola secara optimal oleh mantri air. Irigasi yang efisien akan mendukung produktivitas lahan pertanian dan berpotensi meningkatkan hasil panen secara signifikan.” Pengelolaan air yang baik diharapkan dapat mengatasi masalah kekurangan air yang sering menghambat pertanian. - Revitalisasi Semangat Gotong Royong
Pangau juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali semangat gotong royong dalam masyarakat. Ia menyarankan pembentukan arisan sebagai cara untuk memfasilitasi kolaborasi dalam pengelolaan hasil pertanian. “Gotong royong bukan hanya mengurangi beban individu tetapi juga meningkatkan hasil kerja kolektif. Sejarah menunjukkan, banyak petani sukses—termasuk yang meraih gelar doktor dan profesor—berkat kerja keras dan kerjasama dalam pengelolaan pertanian seperti menanam kelapa, pohon ketan, dan cengkeh.
- Subsidi Pupuk untuk Meringankan Beban Petani
Mengatasi masalah harga pupuk yang tinggi, Pangau mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi pupuk secara gratis kepada petani yang benar-benar membutuhkan. “Subsidi ini harus diprioritaskan untuk petani yang memanfaatkannya dengan benar. Ini akan memastikan bantuan tidak disalahgunakan dan benar-benar sampai kepada yang memerlukan, “Jelasnya.Rabu(11/9/2024)
Dengan penerapan langkah-langkah tersebut, Pangau percaya bahwa tantangan pertanian di Sulawesi Utara dapat diatasi dengan efektif, meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani. “Kami berharap solusi ini bisa membawa perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian di daerah ini,” tambahnya.(*Ivan)