CAHAYASIANG.ID, Sangihe – Krisis Listrik yang berkepanjangan di Kepulauan Sangihe yang sudah berjalan kurang lebih 2 Bulan, kini di Demo oleh masyarakat sangihe dari berbagai penjuru dan lapisan masyarakat, yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sangihe (ARS), Pada Jumat (29/09/23).

Krisis listrik di Sangihe yang sudah di luar batas atas pemadaman yang sering terjadi dan tidak mengenal jadwal ini, tidak lepas dari perhatian Pemerintah buktinya pada beberapa waktu lalu, Manager UP3 Tahuna Muhammad Taufik sudah pernah di panggil oleh Pj Bupati Sangihe dr Rinny Tamuntuan, namun tidak mendapat respon yang baik, artinya tidak ada perubahan sama sekali. Alasan klasik yang selalu di utarakan Taufik, Akumulasi gangguan alam yang menyebabkan kerusakan pada mesin.
Sekira pukul 09.45 Wita, Konsentrasi massa yang sudah berkumpul di titik awal komplek Lapangan Mini depan Rumah Jabatan Bupati, mulai bergerak menuju Kantor PLN yang tak jauh dari situ dengan berjalan kaki sambil berorasi atas pelayanan listrik yang sudah banyak merugikan masyarakat, seperti perangkat Elektronik yang banyak rusak akibat tegangan listrik yang sering padam, menyala dan padam lagi yang dalam sehari bisa dua atau tiga kali terjadi.

Tiba di depan Kantor PLN UP3 Tahuna Orasi yang di sampaikan oleh Rendy Saselah bersama Azis Janis secara bergantian semakin bersemangat meminta agar Pimpinan PLN UP3 Tahuna segera menerima dan berdialog dengan Pengunjukrasa.
“Kami meminta Manager UP3 Tahuna Muhammad Taufik untuk segera datang menemui kami, jangan gunakan perantara atau perwakilan,” tegas Saselah, setelah sebelumnya ada seorang yang mewakili Manager untuk menjelaskan permasalahan Krisis Listrik di Sangihe.
Tak lama setelah itu Taufik bersedia datang untuk menerima Pendemo dan Pimpinan Orator. Di lanjutkan dengan pembacaan tuntutan Pendemo Diantaranya,
1. PLN UP3 Tahuna harus bertanggung jawab atas kerusakan Perangkat Elektronik atas pasokan listrik yang tidak stabil,
2. Kompensasi Pembayaran Listrik Selama Listrik Tidak Stabil.
3. Menjamin Kestabilan Listrik Selama ANBK SD dan SMP,
4. Meninjau Kembali Kontrak Dengan Vendor Mesin,
5. Menstabilkan Kembali Listrik Dalam Kurun Waktu 1 Minggu.

Pada kesempatan itu Muhammad Taufik menjawab semua Tuntutan dari Pendemo tersebut, “Untuk Kerusakan Elektronik, nanti kami akan cek kerusakannya seperti apa dan akan kami perbaiki, kemudian terkait kompensasi, Kami akan menghitung biaya Kompensasi dan nanti akan di potong di Rekening Listrik. Sedangkan untuk menjamin Ujian Akhir Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi SD dan SMP, Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, lokasi-lokasi mana yang akan menjadi Prioritas. Terkait dengan peninjauan terhadap Kontrak Vendor tersebut Kami sudah Berkoordinasi untuk menjadi Evaluasi lebih baik lagi kedepan. Dan Kami akan berusaha untuk Menstabilkan kembali Listrik ini pada Bulan November. Juga selama Proses perbaikan itu, PLN akan memberitahukan Progres perkembangan terhadap perbaikan itu sendiri,” jelas Manager UP3 Tahuna.

Namun massa yang semakin banyak berdatangan itu tidak langsung menerima begitu saja apa yang di katakan Taufik, saat Orator Azis Janis mempertanyakan apa setuju bulan November Listrik Stabil?
“Kami tidak terima kalau Listrik Stabil nanti pada Bulan November karena itu terlalu lama artinya PLN tidak melaksanakan tugasnya dengan baik dan Kami meminta Pertengahan Bulan Oktober Listrik Sudah Stabil kembali,” tegas salah satu Pendemo Dharma Abast dengan Suara Lantang.

Setelah semua Aspirasi tersampaikan dan mendapat jawaban dari Manager PLN UP3 Tahuna, Pendemo yang berjumlah kurang lebih Tiga Ratusan Orang ini kembali dengan tertib ke titik awal Pertemuan dan membubarkan diri. (*Anto)