CAHAYASIANG.ID,MANADO – Direktorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) terus bekerja membangun rumah dan fasilitas pendukung korban erupsi Gunung Ruang di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.
Hal ini disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara, Billy Legi di Manado.
“Jadi ada Direktorat Jenderal Perumahan dan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang akan membangun perumahan, jalan serta fasilitas pendukung di sana (Desa Modisi),” ujar Legi, Selasa (22/10/24).
Menurut Legi, Pembagian porsi pekerjaan untuk pematangan lahan dan perumahan serta jalan itu dikerjakan oleh Ditjen Perumahan. Sementara untuk pembangunan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) akan dikerjakan oleh Ditjen Cipta Karya.
“Jadi konsepnya adalah fasilitas-fasilitas yang dibangun di permukiman Gunung Ruang, itu juga yang dibangun di Modisi. Jadi tidak ada penambahan atau pengurangan,” tambahnya.
Adapun di Desa Modisi yang menjadi tempat relokasi warga Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi akan dibangun lima gereja dari tiga denominasi, yaitu dua gedung Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud, dua Gereja Pantekosta di Indonesia dan satu gereja Advent.
Selain rumah, ibadah kata Billy, BPPW Sulut juga akan membangun dua kantor serata balai desa untuk Desa Pumpenten dan Desa Laingpatehi.
“Akan dibangun juga dua puskesmas pembantu atau pustu. Selain itu ada sarana lapangan olahraga, ditambah dengan landscape taman bermain anak-anak dan lain-lain serta SPAM air bersih,” katanya menjelaskan.
Sebelumnya, Gunung Ruang di Pulau Ruang erupsi tanggal 17 April dan 20 April 2024.
Erupsi kedua yang paling hebat memaksa warga yang tinggal di radius bahaya termasuk dua desa di Gunung Ruang, Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi diungsikan ke daerah sekitar di Kepulauan Sitaro, serta beberapa daerah di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa dan Kota Bitung.
Warga yang awalnya tinggal di Pulau Ruang akhirnya tidak diizinkan kembali dan akhirnya direlokasi ke Desa Modisi, sementara Pulau Ruang akan dijadikan sebagai kawasan konservasi.(*Red)