Cahayasiang.id/Minahasa – Desa Poopoh terletak di Kabupaten Minahasa, tepatnya di Kecamatan Tombariri. Desa yang pernah dikukuhkan sebagai role model Desa Ekowisata pada 17 Agustus 2018 silam seakan tenggelam oleh hingar bingar Taman Laut Bunaken di ranah pariwisata lokal maupun internasional.
Padahal, bagian pesisir wilayah penyangga di Taman Nasional Bunaken, khususnya Poopoh yang memilik potensi wisata seharusnya diproyeksikan sebagai Desa Ekowisata. Inilah yang menjadi salah satu agenda dari BTNB, Asosiasi Pariwisata DPD IPI Sulut & GenPI Sulut untuk kembali mengangkat pariwisata Sulut, khususnya Poopoh sebagai Desa Ekowisata.
Berbagai macam kegiatan dilaksanakan pada 2 & 19 Februari 2022 lalu. Mulai dari kegiatan pembersihan pantai bersama-sama dengan para pejabat desa, juga dilakukan kegiatan promosi melalui akun-akun sosial media para anggota DPD IPI Sulut & GenPI Sulut maupun akun resmi dari GenPI sendiri.
Tak ketinggalan, dalam kegiatan ini juga termasuk didalamnya diving dan snorkling di pantai Tanjung Kelapa yang juga terkenal akan spot diving dan snorkling yang tak kalah dengan lokasi lainnya.
Berikut gallery fotonya.




Kepala seksi 2 BTNB Hendriks A Rundengan yang turun langsung bersama dengan DPD IPI Sulut & GenPI Sulut pada acara ini berharap, “Dengan adanya kegiatan ini bisa membangkitkan pariwisata didaerah Minahasa yang belum tersentuh seperti Potensi Wisata yang ada di Desa Poopoh, agar lebih dikenal oleh masyarakat luas”.
Bahkan, imbuh Hendriks, Poopoh akan didukung penuh oleh BTNB untuk mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang dicanangkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Semangat Poopoh, semangat kita semua.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan Poopoh sebagai sustainable ecotourism yang bisa mengangkat pariwisata desa Poopoh dan bisa memberdayakan masyarakat pesisir”, pungkas Hendrik. (03)