
CAHAYASIANG.ID, Sulut – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) melalui akademisinya, yakni Sicillia Selvy Panelewen, Johannes Kristofel Santie dan Arya Isnada Ayu menggelar penelitian menarik mengenai analisis sistem akuntansi.
Penelitian tersebut terkait “Analisis Sistem Akuntansi Pada Pembiayaan Gadai Emas Di PT Bank Syariah Indonesia KCP Manado”, sampai ke media ini, Senin (16/6/2025).
Salah satu diantara mereka, Arya Isnada Ayu memandang, Perkembangan Industri keuangan syariah di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Terutama dalam produk pembiayaan berbasis syariah seperti Gadai Emas.
Ia memandang, PT BSI, sebagai salah satu Bank Syariah terbesar di Indonesia terus mengembangkan layanan pembiayaan termasuk gadai emas, yang menjadi pembiayaan cepat, tentunya sesuai prinsip Islam.
“Konsep gadai emas syariah tidak hanya memebuhi kebutuhan masyarakat akan dana tunai tanpa riba. Tetapi mendorong inklusi keuangan syariah diberbagai daerah, termasuk Manado,” jelasnya.
Setelah itu, Dia menjabarkan, Pada tingkat operasional PT BSI KCP Manado menghadapi tantangan dalam sistem penerapan akuntansi pembiayaan gadai emas.
“Pertama, Kompleksitas Pencatatan Transasksi. Kedua, Resiko, Penyimpangan. Ketiga, Kebutuhan Teknologi,” urainya singkat.
Dirinya menyimpulkan, hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dapat mengambil beberapa kesimpulan:
- Sistem informasi akuntansi terkait pembiayaan gadai emas di PT BSI KCP Manado Kairagi sudah sesuai SAK Syariah serta ditetapkan secara efektif dan telah memperoleh otorisasi dari pihak berwenang. Namun demikian, masih terdapat kelemahan pada bagian penaksiran. Kondisi ini menyebabkan antrian nasabah menjadi panjang serta menimbulkan beban kerja yang tinggi.
- Pemisahan Fungsi di PT BSI KCP Manado Kairagi telah diajarkan dengan baik antar bagian yang saling berhubungan. Proses otorisasi dan pencatatan dilakukan melalui sistem T24, serta dokumen atau barang jaminan telah diberi nomor urut. Meski demikian perusahaan perlu tetap meningkatkan kinerja agar pelayanan yang diberikan tetap optimal dan memberikan kepuasan baik ke pihak perusahaan maupun nasabah. (red)