CAHAYASIANG.ID, MANADO – Kementerian PUPR melakukan Penanaman Pohon Mangrove di Manado Beach Walk (MBW) 2 dalam rangka memperingati hari habitat sedunia ( (World Habitat Day), Selasa (08/10/24).
Diketahui hari Habitat Sedunia (World Habitat Day) diperingati setiap tahun pada Senin pertama bulan Oktober. Pada tahun 2024, Hari Habitat Sedunia jatuh pada tanggal 7 Oktober. Hari ini diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai momen penting untuk merefleksikan kondisi kota-kota besar dan kecil di seluruh dunia, serta mengingatkan kita akan hak dasar setiap individu untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Hari Habitat Sedunia juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya urbanisasi berkelanjutan, serta menyoroti tantangan dan peluang yang muncul dari perkembangan pesat kota-kota di berbagai belahan dunia.
Menurut pantauan Media Cahaya Siang, kegiatan dimulai pukul 14.00. Pada kesempatan tersebut, Kementerian PUPR, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Yobelino Billy Legi dalam sambutannya mengaku berterima kasih kepada pemerintah daerah kota Manado yang mendukung program pembangunan di MBW 2.
“Dalam pembangunannya, hal mengenai lingkungan tetap dijaga tanpa merusak habitat alam yang ada, karena pembangunan itu bukan berarti harus merusak melainkan bagaimana menata dan mengelolah menjadi lebih baik.” Ujar Legi.
Sementara itu, Yusuf Kopitoy selaku Camat Malalayang mengapresiasi kegiatan ini yang sangat positif karena sangat memperhatikan kelestarian alam.
“Kiranya dengan adanya pembangunan ini dapat mendongkrak UMKM yang ada di kota Manado untuk lebih maju kedepan “harap Kopitoy.
Malalayang Beach Walk (MBW) jilid 2 ini dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulut.
Dimana proyek ini, merupakan direktif Presiden Joko Widodo ketika melaksanakan peresmian Proyek Strategis Nasional di Sulut pada pertengahan Januari 2023 lalu.
Tampak hadir, Camat Malalayang, Lurah setempat Korneidy Posumah, Ormas Adat dan Budaya, Masyarakat Sekitar dan Unsur Pers (*Enggi)
