Dari 15 Kecamatan, kata Benhur Takasihaeng, tinggal 2 Kecamatan yang belum melakukan konsolidasi kerja pemenangan. Namun dari 13 Kecamatan akumulasi dukungan pemilih telah mencapai kisaran di atas 50.000 pendukung dengan tingkat preferensi absolut.
Beberapa kecamatan dengan jumlah pemilih besar, disebutkan Benhur, telah berhasil dikuasai hingga angka 60 persen.
Jika benar, hasil asesmen terhitung dan terukur ala Tim Pemenangan Tamuntuan-Seliang ini, maka menurut saya sudah pasti menggerus peluang 3 pasangan lainnya yang bakal berbagi 50 persen angka yang tersisa.
Sementara di sisi lain, ada kekuatan ekstra yang terakumulasi secara sistemik mendukung kerja pemenangan Tamuntuan-Seliang yaitu komunitas relawan.
Dari dua komunitas relawan Tamang atau pendukung Tamuntuan-Seliang, dalam data DPC PDI Perjuangan Sangihe, berjumlah total 27.000 relawan.
Jumlah relawan yang terbilang gemuk ini kata Ferdy Sondakh, bekerja dengan progresifitas yang tinggi dalam mendongkrak akumulasi pendukung baru.
Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Ketu DPRD Sangihe itu mengemukakan di mana 80 persen pelaku usaha di Sangihe telah bergabung mendukung Tamuntuan-Seliang.
“Pelaku dunia Usaha di Sangihe percaya dengan kredibilitas Tamuntuan-Seliang, karena mereka dipandang pasangan calon paling ideal untuk Sangihe. Pasangan itu menurut mereka punya visi jelas dalam memajukan Sangihe ke depan,” ungkap Ferdy Sondakh dalam perbincangan dengan saya.
Sebelumnya, komunitas nelayan, buruh, petani, dan kaum perempuan Sangihe dan komunitas budaya beramai-ramai menyatakan dukungan mereka ke pasangan Tamuntuan-Seliang.
Dari runutan hitung-hitungan peluang kemenangan di atas, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak optimis bahwa pasangan Tamuntuang-Seliang, sejauh ini telah berada pada titik paling berpeluang meraih kemenangan di Pilkada Sangihe.
Dan itu pula alasan, mantan Bupati Sangihe, H R Makagansa mengatakan, “Aura kemenangan Tamuntuan-Seliang sudah terasa”. (*)





