CAHAYASIANG.ID, TALAUD – Imbas dari belum dibayarnya gaji, Para Tenaga Kesehatan (Nakes) melakukan aksi demontrasi di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Talaud, Senin (06/11/2023).

Sejumlah massa bergerak dari pusat Kota Melonguane menuju Kantor Bupati selanjutnya Kantor DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud.
Tuntutan para pendemo yakni menuntut gaji yang belum terbayarkan selama dua bulan. Bukan hanya ASN, nakes Tenaga Harian Lepas (THL) juga belum dibayar selama 7 bulan.

Meski diguyur hujan keras, namun tak menyurutkan semangat para pendemo dalam menyuarakan aspirasinya. Para nakes ini mempertanyakan hati nurani para jajaran Pemerintah Kabupaten Talaud, karena merasa tidak dihargai.
“Apakah kami nakes tidak dianggap? Adakah sedikit empati kepada kami? Di saat kami susah, kalian duduk tenang,” ujar salah seorang orator
Mereka kecewa, meski tenaga kesehatan di Kabupaten Talaud terus menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, tidak diindahkan Pemkab.
“Lihat saja waktu pandemi covid-19, kami para nakes dan pegawai meskipun ada rasa was-was tetap menjalankan tugas serta peduli akan nyawa sesama sehingga mempertaruhkan diri untuk membantu dalam penanggulangan wabah,” lanjutnya.
Gaji, kata mereka yang seharusnya didapatkan untuk menyambung kehidupan ‘dirampas’.
“Kami seperti sapi perah. Apa yang diperlakukan kepada kami saat ini sungguh tidak manusiawi. Apakah kami tidak dianggap? Wahai para petinggi, berikan gaji kami,” teriak mereka.

Orator lainnya menyebut, gaji nakes seharusnya dianggarkan selama satu tahun APBD induk atau 12 bulan. Bukan sembilan bulan.
“Gaji pokok itu harus dianggarkan pada APBD selama 12 bulan. Kita hanya terima 9 bulan. Sisanya ke mana? Yang kami tahu ada enam kali bergeseran APBD. Kalau dibilang pergeseran APBD untuk membeli alkes (alat kesehatan), setiap kami mengeluarkan resep selalu beli di luar,” tegasnya.
Mereka juga tidak mau mengambil pusing soal masalah perubahan anggaran.
“Soal masalah perubahan anggaran itu masalah politik yang kami tidak mau ambil pusing,” pungkasnya. (*Pem)