CAHAYASIANG.ID, MINAHASA UTARA – Musrenbang Kecamatan Likupang Barat yang dilaksanakan Rabu, (09/02/2022) di Desa Serei mengangkat permasalahan desa yang ada di kepulauan. Di Desa Gangga I, menurut Hukum Tua Moses Corneles, satu sekolah dasar di desa tersebut, dua ruangan belajarnya sudah bocor dan tidak bias digunakan lagi, dan satu sekolah lainnya pagarnya roboh. Sementara di Desa Wawunian diusulkan pembangunan SD Kecil.
“Untuk ke-sekolah, peserta didik kelas atas harus berjalan sekira enam kilometer pergi pulang menyusuri pantai saat air surut, dan jika air sedang pasang, terpaksa mereka harus masuk hutan untuk menuju sekolah yang ada di Desa Aerbanua,” tukas Hukum Tua Desa Wawunian Butje Pudihang yang mengaku usulan ini disampaikannya setiap tahun namun tidak pernah diindahkan pemerintah.
Persoalan ini langsung dijawab oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Minut Petra Enoch.
“Semua usulan terkait dengan permasalahan pendidikan di sekolah harus dimasukan ke dalam Data Pokok Pendidikan(Dapodik) sekolah yang bersangkutan, sehingga oleh Kementrian Pendidikan akan segera memonitor menggunakan google untuk menentukan langkah bantuan yang akan diambil. Jadi titik lokasinya harus jelas di mana keberadaan sekolah tersebut,” terang Enoch.
Musrenbang ini dibuka oleh Camat Likupang Barat Michael Parengkuan SSTP. Dirinya berharap pelaksanaan musrenbang ini dapat membawa usulan warga yang benar-benar bisa dijadikan skala prioritas.
“Sejak tahun 2020 covid mulai mengganas sehingga pembangunan tidak bisa diaksanakan oleh pemerintah dengan maksimal, namun kita semua berharap di tahun 2023 nanti usulan-usulan yang akan dituangkan dalam bentuk hard copy dan dimasukan dalam aplikasi SIPD(Sistim Informasi Pemerintahan Daerah) dapat nanti dilaksanakan setelah sebelumnya diferivikasi oleh Organisasi Perangkat Daerah(OPD) dan Bapelitbang Minut secara berjenjang,” jelas Parengkuan.
Lanjut, dikatakannya, agenda musrenbang wajib dilaksanakan mulai dari tingkatan desa, kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan nasional,. Hal ini sesuai amanat UU nomor 25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembanguan Nasional.
Sebanyak tujuh desa di kepulauan dan 13 desa di daratan mengutus tiga peserta dalam musrenbang ini. Mereka mengusulkan berbagai kegiatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi dan pertanian. Namun dari semua usulan tersebut yang paling menonjol adalah di sektor pendidikan, mulai dari gedung sekolah, tenaga pengajar maupun honor tenaga pendidik.
Hadir dalam musrenbang ini, sekaligus memberikan materi, masing-masing, Anggota Dewan Minut Sarhan Antili, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Frederik Tulengkey, Wakapolsek Likupang Ipda P Tambunan, Perwakilan Danramil Likupang Jemmy Nangkoda, Dinas Kelautan Perikanan Pniel Sembiring, Ketua Asidewi Martha Rondonuwu, Ketu Balawista Reinhard Samadi, Kabid Litbang Bapelitbang Minut Tommy Dolongseda, TNI AL Felix Tambengi, Kesyahbandaran Munte Meydi Ruruk, Kepala BPP Agustinus Mello, Kepala Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Konsumen Kemetrologian Indria T.
Diakhir acara dipilih delegasi yang akan mewakili kecamatan Likupang Barat untuk mengikuti musrenbang tingkat Kabupaten Minut.(Rub)