CAHAYASIANG.ID, SULUT — Kandidat Calon Kepala Daerah yang mendampingi Drs Steven Kandouw yakni Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh ternyata bercita-cita ingin menjadi dokter.
Akan tetapi cita-citanya kandas ditengah jalan akibat kendala dalam keterbatasan biaya. Hal ini lantas membuat Denny Tuejeh (DT) mencoba peruntungan dengan mendaftar AKABRI pada 1985.
Diketahui, Pira kelahiran, Tataaran Tondano Kabupaten Minahasa ini lahir pada 05 Desember 1965. DT juga tumbuh dan dewasa di Desa Tataaran, Tondano, membuat Denny paham betul dengan prinsip hidup suku Minahasa.
DT terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya bernama Alexander Tuejeh dan berprofesi sebagai sopir angkutan umum.
Bermodalkan, semangat dari orang tuanya Denny Tuejeh berhasil menempuh pendidikan tanpa hambatan hingga lulus SMA.
Usai lulus dari SMA, Keinginan dari DT adalah untuk kuliah di Fakultas Kedokteran. Akan tetapi sangat disayangkan, mimpi tersebut pupus karena keterbatasan biaya.
Hal ini lantas tak membuat semangatnya pudar. Iapun melakukannya Pendaftaran AKABRI dan dinyatakan lolos semua tahapan tes, dan bersiap menjadi abdi negara.
Hingga di Tahun 1985, Ia lulus AKABRI, sehingga hal ini menjadi kebanggaan kedua orang tuanya.
Alfret Denny Djoike Tuejeh merupakan Purnawirawan TNI-AD yang terakhir menjabat Inspektur Jenderal atau Irjenad. Selain itu, Ia pun pernah menjadi Pangdam XIII/Merdeka.
Dalam moment Pilkada 2024, Alfret Denny Djoike Tuejeh menjadi Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara mendampingi Drs Steven Kandouw.
Bahkan tak sedikit juga penasaran dengan harta kekayaan Jenderal Bintang Tiga tersebut.
Adapun laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN sendiri menjadi bagian penting upaya mencegah tindak korupsi.
Dilansir dari laman e-LHKPN Selasa 27 Agustus 2024...