CAHAYASIANG.ID, Manado – Pemerintah Kota (Pemkot) Manado telah melakukan analisa serta telaah lapangan guna menemukan sejumlah masalah penyebab terjadinya luapan air banjir di sejumlah lokasi pada Selasa (2/10) kemarin.
Menurut Kepala Dinas (Kadis) PUPR Kota Manado, John Suwu, ada beberapa hal yang diperkirakan menjadi penyebab terjadinya banjir dan genangan air tersebut yakni, intensitas curah hujan yang tinggi, penampang air di kawasan tidak sanggup menampung volume air, serta terjadi luapan air di Kawasan anak sungai Sario.
”Jadi solusinya kami akan melakukan pengerukan anak sungai yang ada di daerah Malalayang dan Sario, serta normalisasi dan penataan saluran – saluran induk serta anak- anak sungai yang ada untuk bisa meminimalisir dampak akibat curah hujan yang tinggi,” ungkap Suwu, yang didampingi Plt. Kadis Kominfo Kota Manado, Erwin Kontu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Steven Tumiwa serta Camat Malalayang, Yusuf Kopitoy.
Suwu juga menyebutkan, Pemkot Manado melalui Dinas PUPR telah menurunkan tiga alat berat untuk melakukan pengerukan sedimen yang mengakibatkan drainase tidak mampu lagi menampung volume air yang besar.
Senada, perwakilan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Utara, Wahyu Prasetyo, yang juga melakukan peninjauan lapangan bersama jajaran Pemkot Manado menjelasakan, ada beberapa saluran air yang masih tersumbat di sepanjang jalan WR Monginsidi dan itu perlu segera dikerjakan pembersihannya.
”Saluran air sepanjang ruas jalan RW Monginsidi merupakan tanggung jawab dari kami BPJN Wilayah Sulut untuk dilakukan pembersihan,” sebutnya.
Prasetyo mengatakan, ada beberapa sedimen dari atas yang hanyut sehingga menimbun saluran air. “Biasanya kami melakukan pembersihan saluran air disepanjang ruas jalan RW Monginsidi yaitu 3 bulan sekali,” bebernya.
Camat Malalayang, Yusuf Kopitoy menyebutkan, pihaknya telah mengarahkan tim gorong-gorong Kecamatan Malalayang dan ketua-ketua lingkungan untuk menindaklanjuti hal ini.
“Saya telah mengerahkan tim gorong-gorong dan ketua lingkungan untuk membersihkan drainase dan pengerukan selokan di lingkungan masing-masing,” ucapnya.
Setidaknya, ada dua sekolah yang terkena dampak dari hujan desar yang terjadi, yaitu SMP Negeri 8 Manado dan SMA Negeri 9 Kota Manado. Kedua sekolah ini terkena genangan air karena kondisi bangunan kedua sekolah yang lebih rendah dari jalan raya. Selain itu, selokan dari kedua sekolah tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Dampak hujan deras ini juga menimpa Kelurahan Bahu, Kelurahan Malalayang Dua, Kelurahan Malalayang Satu dan Kelurahan Malalayang Satu Barat.
Kopitoy menambahkan bahwa pembersihan akan terus dilakukan hingga beberapa hari ke depan hingga selesai. Apalagi mengingat dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi turunnya hujan. (**/ak)