CAHAYASIANG.ID, Manado – Menjelang pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIA Manado siap untuk turut menyukseskan kelancaran dan keaman proses demokrasi ini.
Kepala Lapas (Ka. Lapas) Manado, Tapianus Antonio Barus, yang diwakili Kepala Seksi Pembinaaa Narapidana, Meidy Ferdy mengungkapkan, pihaknya pada waktu Pemilihan Presiden dan Legistatif lalu, mendapakatkan 2 (satu) Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus. Namun untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kali ini, dari PPK Tuminting memberikan 1 (satu) TPS saja.
Pihaknya juga terus berkoordinasi terus dengan PPPK Tuminting terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana yang ada. “Selain itu, kami juga intens melakukan koordinasi dengan pihak KPU Manado dan Kecamatan Tuminting,” terangnya.
Terkait dengan jumlah pemilih, Meidy menyebut untuk warga binaan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada 475 orang pemilih untuk Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur, serta 202 orang pemilih untuk PIilkada Wali Kota dan Wali Kota Manado.
“Data ini terus kami uptade setiap hari sebagai lapioran ke KPU Provinsi dan Manado, juga ke Kantor Wilayah (Kanwil Kemenkumham Sulut – red) selaku pimpinan kami di tngkat Provinsi,” jelasnya.
Sebagai lapas provinsi, Meidy menjelaskan bahwa Lapas Manado menerima pembinaan narapidana dari berbagai wilayah Kabupaten/Kota di Sulut, yakni dari Kotamobagu, Tondano, Bitung, Tahuna dan Amurang yang sudah termasuk dalam data pemilih.
Dijelaskan pula olehnya, soal tahanan yang telah dieksekusi oleh Kejaksanaan dan Pengadilan Militer, tetap akan diproses sesuai aturan hukum. “Mungkin akan dimasukkan dalam DPT dengan melihat KTP dan dikoordinasikan dengan pihak KPU terutama dalam pemberian surat suara,” jelas Meidy.
Perlu diketahui, jumlah keselurahan narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ada di Lapas Manado, berjumlah 503 orang, termasuk ada yang dari luar Sulawesi Utara (Sulut). (ak)