(CAHAYASIANG.ID) MINAHASA UTARA – Kabupaten Minahasa Utara menargetkan meraih anugerah penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas KLA yang dibuka Bupati Minut Joune Esau Ganda SE Kamis, (24/03/2022) di Aula Bapelitbang Minut.
Bupati JG berharap semua komponen terkait harus serius dalam meraih anugerah penghargaan ini.
“Jika ingin meraih penghargaan ini, harus diperjuangkan bersama, kerja keroyokan sangat penting dilakukan untuk mencapai hasil maksimal. Karena banyak hal yang harus kita pahami mengenai proses dan aspek hukum terhadap anak,” tandas Bupati Ganda.
Menurut Ganda,semua harus dipahami dengan baik apa saja yang harus dilakukan dan disiapkan. Anak-anak perlu diperhatikan dan dipahami, jika ada traumatik harus ditangani dengan benar.
“Tindakan prefentif perlu dilakukan,sehingga anak anak bisa hidup dengan layak, untuk itu perlu dibentuk gugus tugas melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A),” tukas JG sekaligus mengajak semua pihak untuk melakukan terobosan sehingga KLA di Minut dapat terlaksana.
Sementara itu Kajari Minut Johanes Priyadi SH MH yang ikut hadir menyampaikan akan ikut mendukung sepenuhnya target KLA yang dicanangkan melalui rakor ini.
“Mudah-mudahan Minut dapat menjadi KLA, Kajari Minut akan terus mendukung melalui tindakan prefentif pada setiap perkara aspek hukum yang melibatkan anak-anak,” terang Kajari Priyadi.
Sedangkan Kabag SDM Polres Minut Kompol Meydiana Sitepu SH SIK yang mewakili Kapolres Minut mengatakan perkara yang terkait dan melibatkan anak yang ditangani Polres Minut sejak tahun 2021 sebanyak 80 kasus, dan ini ditangani secara prefentif.
“Untuk pemenuhan hak anak saat ini tentunya berkaitan juga dengan vaksin anak yang harus dipenuhi yang menjadi indikator utama,” tukas Sitepu.
Dibagian lain, Plt. Sekda Minut Drs Rivino Dondokambey selaku Ketua Gugus Tugas KLA mengatakan rakor ini merupakan salah satu strategi terhadap tindakan yang harus diambil.
Dondokambey-pun mengecek kesiapan program layak anak yang akan diverifikasi oleh Kementrian P3A, yang mengharuskan setiap OPD memiliki program pendukung KLA dengan memasukan hard copy dan soft copy dengan batas waktu pemasukan tanggal 2 April yang akan dikirimkan ke-Kementrian P3A.
“Pengecekan harus dilakukan supaya jelas dan terukur agar diketahui kesiapan setiap OPD. Program terakhir dimasukan pada tanggal 30, dan tanggal 31 Maret kami akan turun langsung ke setiap OPD untuk melakukan verifikasi lapangan apakah dilakukan sesuai dengan program yang dimasukan,” pesan Dondokambey.
Lanjutnya, setiap program OPD harus diperkuat dengan SK masing-masing kepala OPD. Setelah dilakukan verifikasi penilaian, pada 23 juli nanti Kementrian P3A akan mengadakan pengumuman dan pemberian penghargaan pada hari anak nasional.
Terpisah, Kadis P3A Minut Drs Aldrin Posumah MSi mengatakan gugus tugas KLA ini telah ditunjuk melalui SK Bupati yang terdiri dari lima kluster dengan bidang tugasnya masing-masing. Menurut Posumah penilaian KLA ini memiliki lima indikator yaitu, Pratama 500-600 point, Madya 600-700 point, Nindya 700-800 point, Utama 800-900 point, sedangkan KLA memiliki 1000.

“Untuk meraih point yang maksimal harus didukung dengan produk hukum melalui Perda yang memiliki point tertinggi, kemudian Perbup, SK Kepala OPD, dan surat edaran. sedangkan di setiap instansi pelayanan publik harus memiliki ruang laktasi atau menyusui untuk menghormati hak perempuan dan ruang bermain anak,” terang Posumah.
Rakor Gugus Tugas KLA diikuti oleh seluruh OPD Minut, Kepala Kecamatan, Direktur PDAM Minut, Direktur PUD Klabat. Kepala-Kepala Puskesmas serta Forum Anak Daerah Minut. (Rub)
