CAHAYASIANG.ID, MANADO – Dua peserta didik SD Katolik 15 Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota Manado terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini terungkap setelah orang tua kedua siswa tersebut menyampaikan permohonan ijin kepada dua guru di kelas empat dan lima akibat sakit. Sayangnya ditemukannya cluster K15 ini tidak langsung diantisipasi oleh Dinas Pendidikan Kota Manado, mereka hanya memberikan petunjuk untuk penanganan dan langkah antisipasi tanpa terjun langsung memonitor sekolah tersebut.
Kepala Sekolah, Johanis Lensun Jumat, (11/02/2022) membenarkan bahwa anak didiknya terpapar covid-19.
“Awalnya kedua siswa N(10) dan C(11) masuk sekolah pada Senin, (07/02/2022), kemudian pada Selasa, (08/02) meminta ijin untuk tidak masuk sekolah karena sakit panas.Selanjutnya Rabu, (09/02) melakukan pemeriksaan di Laboratorium Klinik Pramita, hasilnya keluar Kamis, (10/02)dan dinyatakan postif. ini kemudian dikirim orang tua kedua siswa ke pihak sekolah paa Jumat, (11/02). Meskipun hasil dikirim hanya atas nama N, tetapi menurut orang tua N, kakak N yaitu C juga terkonfirmasi positif,” tutur Lensun.
Kontan hal tersebut membuat kepala sekolah dan guru-guru di sekolah tersebut langsung mengambil langkah antisipasi menghentikan kegiatan belajar mengajar dan memulangkan sekaligus meliburkan para siswa mulai dari Jumat,(11/02/2022) sampai Kamis, (17/02/2022).
“Sesuai dengan petunjuk yang kami terima, siswa harus diliburkan selama lima hari saat ditemukan adanya kasus terkonfirmasi Covid-19 di sekolah. Kamipun telah melaporkan ke Faskes(Fasilitas Kesehatan) terdekat dan Dinas Pendidikan Kota Manado sebagai atasan kami,” imbuh Lensun.
Sangat disayangkan, pihak Dinas Pendidikan Kota Manado terkesan tidak serius dalam menyikapi temuan cluster K15 ini. Hal ini mengundang kecaman dari orang tua siswa.
“Seharusnya dinas pendidikan lebih serius lagi dalam menangani temuan terkonfirmasi. Mereka harus memonitor penanganan di cluster terbaru ini sekaligus berkoordinasi langsung dengan pihak Satgas dalam hal ini Pemerintah Kecamatan Paal Dua dan Puskesmas terdekat. Kejadian ini saja dilaporkan pihak sekolah ke Satgas Covid, bukan Dikda kota,” berang Worek salah satu orang tua siswa kelas VI yang juga anggota Komite Sekolah.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado Dr Deysie Lumowa M.Pd melalui Kabid Pendidikan Dasar Triana Almar SSTP MSi mengatakan sesuai dengan aturan jika ditemukan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di sekolah, maka sekolah tersebut harus ditutup dari semua kegiatan belajar mengajar.
“Ditutup, kemudian dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Belajar Dari Rumah (BDR) dalam waktu lima hari. Hari ke-enam kembali ke sekolah. Penghentian seluruh kegiatan ini berlaku bagi semua kelas, bukan hanya di kelas tempat ditemukannya kasus,” terang Almar saat ditemui CahayaSiang.id jumat pekan lalu.
Dalam pantauan media ini, di SD Katolik 15 Ranomut pada Jumat, (11/02/2022), pihak Puskesmas Perkamil, dipimpin Kepala Puskesmas(Kapus) dr Anastasia Sampaleng dibantu dua petugas medis Tirza Kansil dan Tirza Mangkey langsung melakukan tes SWAB Antigen terhadap 23 siswa kelas enam dan delapan orang guru.
“Hal ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi untuk menentukan langkah selanjutnya, dan ini memang sudah menjadi tugas kami. Syukur, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, semua hasilnya negative,” terang dokter Sampaleng.
Menurut Sampaleng, untuk siswa kelas empat dan lima serta kelas lainnya belum dilakukan SWAB karena telah diliburkan. “Kelas yang lain tidak dilakukan SWAB, kami kesulitan melakukan SWAB kaena mereka telah diliburkan, tapi jika diperlukan kami siap melakukannya. Dan apabila ditemukan ada keluhan dari siswa, seperti panas, sakit menelan, influenza dan batuk dari siswa agar segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat,” tukas Sampaleng.
Diketahui, kedua siswa C dan N yang adalah kakak beradik berdomisili di Desa Paniki Atas Kecamatan Talawaan. Dan menurut aturan keduanya akan ditangani oleh Satgas Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
“Untuk penanganan akan dilakukan oleh Satgas Puskesmas Talawaan Minut, dimana yang bersangkutan terakhir berdomisili,” jelas Kepala Puskesmas Talawaan dr Yusuf Nainggolan. (Rub)