MANADO (CAHAYASIANG.ID) – Pengurus baru Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) hasil Kongres XVII, yang diselenggarakan di Hiotel Puri Saron, Seminyak, Bali akan dikukuhkan di Jakarta, di Kantor Pusat Yayasan Kalam Kudus Indonesia, akhir pekan ini, Sabtu (14/5/2022).
Sebagaimana diketahui, pada Kongres yang berlangsung pada 7-9 April lalu, Handi Irawan Djuwadi (Anggota Pembina Yayasan Kalam Kudus Indonesia) terpilih sebagai Ketua Umum terpilih Periode 2022 s/d 2027 didampingi Jopie JA Rory sebagai Sekretaris Umum MPK.
Kongres MPK XVII yang mengusung Tema: AKULAH PINTU (Yohanes 10:9a) dengan Sub Tema: Pendidikan Kristen yang Holistik Adalah Pintu Menuju Indonesia Maju ini, dihadiri oleh perwakilan-perwakilan Yayasan Pendidikan Kristen se-Indonesia. Jopie Rory yang menghadiri secara langsung pelaksanaan Kongres MPK di Bali menyatakan, menerima amanat dari anggota untuk Ia menjabat kembali sebagai Sekretrais Umum MPK.
“Saya sudah pernah menjabat jabatan yang sama ini, sebagai Sekum MPK dua periode sejak tahun 2007. Saya melepaskan jabatan ini tahun 2016. Namun, Kongres tahun ini, mempercayakan saya menjabat sebagai Sekum kembali untuk lima tahun kedepan. Kongres adalah forum tertinggi dalam keorganisasian MPK. Jadi, apapun keputusannya, sebagai anggota kita harus mematuhinya,” jelas Jopie yang menyelesaikan S3 di Universitas Sam Ratulangi sebagai Doktor Hukum Penerbangan Pertama di Sulawesi Utara.
Tak Kenal Menyerah
Jopie Rory memang dikenal sebagai pribadi yang tak pernah kenal menyerah. DR. Drs. Jopie J.A. Rory, S.H, M.H, menceriterakan, Ia meninggalkan Manado ke Jakarta tahun 1992. Bermodal sedikit pengalaman bisnis, jujur dan displin, Rory muda bertekad mengadu peruntungan di Ibu kota Jakarta.
Jopie Rory sangat percaya dengan janji Tuhan akan digenapi seperti dalam firmanNya. “Jadi pengalaman pendidikan dan pergaulan ditambah dengan kejujuran juga etik moral dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal, itu telah menjadi modal saya meraih semua kemurahan Tuhan ini,” ujar Jopie saat ditemui usai mendamping Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, SE di Manado.
Hingga kini, lebih kurang dari 30 tahun selama di Jakarta, Jopie mengakui dalam hidupnya banyak dinamika dilalui. Kalau ada seperti sekarang, dia memiliki standar kehidupan yang lebih baik, mapan menurutnya, bukan semata-mata kehebatan dirinya. Itu semua kekuatan yang hanya didapat dari anugerah dan kemurahan Tuhan.
Meski sudah sukses dan mapan, baik dipekerjaan sebagai Advokat maupun pengusaha Jopie Rory tidak pernah melupakan pelayanan. Dirinya pernah menjadi pelayan, sebagai penatua di gereja GPIB Sion Jakarta untuk waktu yang tidak singkat. Bahkan, ditahun 2015, sebagai Penatua ia sempat menjadi Ketua Pelaksana Majelis Jemaat saat terjadi kekosongan pendeta. Kini, Ia melayani di Jemaat GMIM Antiokhia Cibubur sebagai Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat.
Tidak hanya melayani di gereja, Jopie Rory juga sangat aktif dalam sosial kemasyarakatan. Bahkan juga aktif di dunia pendidikan. Keaktifannya ini, membuahkan hasil manis dan kini dipercaya kembali sebagai Sekum pada periode ketiga setelah terjedah satu periode (2016-2021).
Apa yang telah diperoleh Jopie Rory sekarang tentu melalui satu proses panjang ditempa Tuhan. Jopie menyelesaikan Sarjana Sosiologi dari Universitas Samratulangi Manado sambil kerja. Saat di Jakarta beliau berkuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta kemudian kembali ke almamater lama, UNSRAT untuk meraih magister hukum. Awal tahun 2022 ini, ia bahkan berhasil meraih predikat doctor dengan Disertasi Doktor Hukum Penerbangan Pertama di Sulawesi Utara.
Sisi lain, Jopie juga senang melakukan kegiatan budaya. Salah satunya aktif membawa misi budaya, membawa alat musik kulintang menjadi heritage Indonesia dengan mendaftarkannya di UNESCO. Keaktifannya membawa alat music kulintang ke UNESCO bukan tanpa alasan. Sebagai Ketua dari Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN Indonesia), menjadi kewajibannya untuk memperjuangkan ini agar tidak diambil negara lain warisan budaya sebagai kekayaan asli turun temurun Minahasa (Indonesia). (jr-son)