CAHAYASIANG.ID, Sangihe – Satu-satunya bukti Sejarah Kelam keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu, ada di Sangihe. Oma Alpiah Makasebape Pengasuh Ade Irma Suryani Nasution, saat ini sudah berumur 89 tahun. Namun kisah kelam itu tersimpan rapih di memorinya. Terkadang dirinya tidak bisa melanjutkan kisah sedih disaat itu dan tertunduk sedih lalu menangis. Wounde bersama Ibu Josephine dengan belaian kehangatan sesekali mengusap bahu Oma Alpiah
Penjabat Bupati Albert Huppy Wounde didampingi Isteri tercinta yang juga sebagai Ketua TP-PKK Kabupaten Sangihe bersama rombongan berkunjung ke rumah Oma Alpiah pada tanggal 1 Oktober 2024 sebagai kepedulian Pemerintah terhadap saksi sejarah kebiadaban PKI kala itu.
Wounde mengatakan tidak menyangka Saksi Sejarah keganasan PKI ada Disangihe. “Saya sebelumnya tidak tau dan tidak menyangka kalau Pengasuh Ade Irma Suryani Nasution itu ada di Sangihe ini,” ungkap Wounde.
Dirinya menambahkan bahwa akan memperhatikan Oma Alpiah walaupun sudah tidak lagi menjabat sebagai Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe.
“Walaupun sudah tidak disini lagi, Saya akan perhatikan Oma Alpiah ini mudah-mudahan dibrikan kesehatan dan umur panjang bagi Oma. Sebab ini adalah aset sejarah yang harus diperhatikan oleh Pemerintah,” lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Josephine M. Taco, bahwa disaat kondisi Oma Alpiah yang sudah lemah ini mengharapkan agar masyarakat Sangihe atau masyarakat Tahuna atau sanak saudara agar sesering mungkin menjenguk Oma terkasih karena diusia seperti ini beliau ingin berinteraksi dengan banyak orang menghibur beliau di usia senja.
“Kalau bisa saya mengharapkan kepada masyarakat Sangihe sering-seringlah menjenguk Oma agar beliau terhibur, jangan nanti ada moment seperti ini (Hari Kesaktian Pancasila Red). Kelamaan kan setahun sekali,” ujar Josephine.
Pada kunjungan tersebut PJ Bupati bersama Ibu menyerahkan bantuan untuk keperluan hidup Oma Alpiah Makasebape dengan Foto yang sudah di bingkaikan sebagai tanda kepedulian dan kunjungan ke rumah Saksi Sejarah satu-satunya orang Sangihe.(*Anto Harindah)