CAHAYASIANG.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo menilai usulan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko mengenai penambahan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh di Kopo, Kota Bandung, bisa mengurangi value Whoosh, sebagai kereta yang memiliki waktu tempuh cepat.
Alasan Direktur PT KAI tersebut, yakni dengan penambahan stasiun, titik pemberhentian kereta juga akan bertambah, sehingga waktu tempuh kereta juga akan berkurang. Terlebih, posisi Stasiun Kopo ini nantinya akan berdekatan dengan dua stasiun Whoosh yang kini sudah beroperasi, yaitu Stasiun Padalarang dan Tegalluar.
“Nanti kecepatannya enggak optimal,” ujar Didiek Hartantyo, di sela acara BPH Migas Awards 2023 di Aston Lake Sentul Resort, Bogor, Jumat (29/12/2023).
Ia juga mengatakan, Saat ini wacana tersebut masih dikaji oleh pemerintah. KAI menunggu respons Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan soal usulan dari Panglima TNI 2013-2015 itu.
“Belum, belum, Silakan nanti ditata kelola dengan governance ya, supaya kereta itu beroperasi cepat, stasiun itu kalau bisa jaraknya jangan terlalu dekat. Kan beda sama KRL, 2 kilo berhenti 2 kilo berhenti, kan kecepatannya 80 km per jam,” ucapnya.
Dia kemudian menjelaskan, Jarak antara Jakarta ke Padalarang kira-kira 100 km. Hingga kini, KCJB pun belum berhenti di Stasiun Karawang, namun jika sudah menurutnya juga akan menurunkan nilai dari kereta cepat itu sendiri.
“Tapi kalau 350 km per jam butuh jaraknya panjang, misalnya Jakarta-Bandung Padalarang 100 km, kalau berhenti di Karawang 350 km/jam enggak tercapai, value kereta cepatnya enggak akan didapat,” sebutnya ***
#DirekturPTKAI #KeretaCepat # Moeldoko