CAHAYASIANG.ID // Bitung – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mengadakan rangkaian Hari Keluarga Nasional ke – 29 yang pelaksanaannya jatuh pada tanggal 29 juni 2022 kemarin.
Kegiatan dimulai dengan upacara bendera kemudian setelah itu diadakan pelayanan keluarga berencana bekerja sama dengan Dinas Kesehatan yang di laksanakan di podium.
Masyarakat yang datang begitu antusias mengikuti lokakarya dalam rangka penurunan stunting dengan mengangkat tema hari keluarga nasional ini yaitu “Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting itu”
Menjadi pembawa materi yakni Ibu walikota sebagai penggerak PKK. Kegiatan ini juga diikuti ole Ketua- ketua PKK sekota Bitung, baik PKK Kelurahan dan PKK Kecamatan juga PKK kota.
Dalam kegiatan ini juga diadakan validasi dan verifikasi data di lapangan terkait dengan keluarga-keluarga yang beresiko stunting.
Sekarang sementara finalisasi akan data verbal. Dan itu nantinya oleh tim audit stunting akan menjadi data sumber untuk melakukan identifikasi bersama-sama dengan tim audit stunting.
Hasil identifikasi itu akan menentukan mana-mana kelurahan yang akan menjadi fokus di setiap kecamatan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluraga Berencana Kota Bitung Albert M Sarese menuturkan bahwa selama program ini berjalan tidak ada kendala.
“Sejauh ini tidak ada kendala, dan diharapkan data- data yang didapat itu sebagai sumber-sumber untuk di lakukan identifikasi oleh tim audit.” Ujarnya
Tim pendamping ada sekitar 512 orang di lapangan dan itu di bantu juga oleh penyuluh keluarga berencana.
Lanjut Albert M Sarese, Dirinya menghimbau agar masyarakat bisa mengetahui bahwa program ini merupakan program strategis nasional dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia sehingga dengan harapan tahun- tahun ke depan tidak ada lagi stunting
“Saat lagi gencar-gencarnya di lakukan pendampinggan di setiap keluarga baik calon penggantin, ibu hamil, ibu menyesui, dan anak- anak umur 2 sampai 5 tahun di lakukan pendampinggan baik ketika dilihat atau didapati gejala- gejala ke stunting, hal ini sesegera mungkin di interfensi oleh perangkat- perangkat daerah teknis yang di dalamnya banyak perangkat daerah yang terlibat bahkan sampai pihak swasta dengan harapan tentunya mereka terlibat di dalamnya” tutupnya. (*Jansen Rarung)