CAHAYASIANG.ID, SULUT – Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan sosialisasi Peraturan daerah tentang Pemajuan Kebudayaan kepada masyarakat Sulut.
Sosialisasi tersebut menghadirkan anggota DPRD periode 2019-2024 Julius Jems Tuuk mengungkapkan, maksud dan tujuan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemajuan Kebudayaan sangat penting yang berkaitan dengan pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan di tingkat daerah.
“Kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kebudayaan bagi perekonomian dan budaya lokal, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi secara positif,” ungkap Jems.
Sementara, Kepala bidang kesenian Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut Patricia Dewi L Mawitjere menambahkan bahwa, inti dari kegiatan sosialisasi perda tersebut adalah untuk memperkenalkan isi Perda tentang Pemajuan Kebudayaan kepada masyarakat luas, terutama kepada kelompok-kelompok masyarakat seperti pelaku seni, komunitas adat, akademisi, dan pemuda.
“Ini memastikan mereka memahami kebijakan, aturan, dan prosedur yang diatur dalam Perda tersebut,” jelas Patricia
Patricia juga menjelaskan bahwa, pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Perda Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut dan evaluasi dokumen pokok pikiran kebudayaan daerah Kabupaten dan Kota se Sulut tersebut diawali dari Kabupaten Minahasa.
“Pada tanggal 7 Oktober di Kabupaten Minahasa, kemudian lanjut pada tanggal 8 Oktober di Kabupaten Minahasa Tenggara dan pada tanggal 10 sampai 11 Oktober 2024 dilaksanakan di Hotel NDC,” ucap Patricia.
Tak sampai di situ saja, Patricia menjelaskan bahwa, Perda pemajuan kebudayaan tersebut merupakan pijakan untuk pemajuan kebudayaan dan dokumen PPKD merupakan dokumen yang mencatat seluruh permasalahan dan kendala dalam urusan pemajuan kebudayaan agar mudah untuk diinventaris.
“Kami menghadirkan narasumber bapak Ir. Julius Jems Tuuk anggota DPRD Sulut periode 2019-2024,” jelas Patricia.
Lanjut Patricia, pihaknya dari Dinas Pariwisata juga melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam kegiatan tersebut yang terdiri dari para Akademisi yang terkait dengan Seni Budaya, Pegiat, praktisi seni budaya, biro hukum, Dinas Pariwisata, Dinas pendidikan Provinsi Sulut, serta Mahasiswa,
“Yang paling unik adalah, dalam kegiatan ini dimeriahkan dengan musik Orkestra dari anak-anak mahasiswa IAKN Manado bahkan ada pemeriksaan Kesehatan gratis dari lab Pramita,” terang Patricia (* Red)