CAHAYASIANG.ID // Minsel – Fance Kawengian (48) warga asal Desa Munte Kabupaten Minahasa Selatan dinyatakan hilang saat mencari kepiting bersama kerabat keluarganya di sungai Pinsan, Minggu (03/04/2022). Dari informasi yang didapat dari Basarnas, bahwa Basarnas menerima laporan Selasa (05/04/2022) korban hilang sejak minggu sore jam 17.30 Wita.
Diketahui bahwa korban baru empat kali ikut mencari kepiting bersama kerabat keluarganya yang adalah ipar dari korban dan sudah berprofesi sebagai pencari kepiting selama 17 tahun.
Kepala Basarnas Suhri Sinaga mengatakan korban saat itu disuruh iparnya untuk mengambil golok disebrang sungai.
“Kakak ipar korban memerintahkan untuk mengambil parang sekitar 30 meter dari lokasi kejadian,akan tetapi selama setengah jam korban belum juga ada, saat dipanggil pun sudah tidak ada sahutan dari korban,” Ujar Suhri
Karena merasa curiga akhirnya kakak ipar pergi melihat ke seberang sungai, akan tetapi korban sudah tidak berada dilokasi tersebut yang diketahui muara sungai pinsan.
Basarnas manado bersama tim sar gabungan Dari TNI AL, Babinsa, Polisi, juga perangkat Desa Kayuwatu Kabupaten Minahasa dan keluarga korban, melaksanakan pencarian dilokasi kejadian sampai selasa sore.
Tim hanya menemukan parang dan topi korban yang tergantung di pohon.
Menurut informasi masyarakat setempat bahwa kejadian orang hilang sudah terjadi beberapa kali. Ada yang ditemukan setelah 7 hari dan ada yang hilang selama 2 minggu tetapi ditemukan selamat.
Semua unsur yang terlibat sudah berupaya melaksanakan pencarian penyisiran di LKP sampai di pantai akan tetapi belum menemukan keberadaan korban, pencarian terkendala dengan cuaca hujan dan lebatnya pepohonan di hutan.
Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga memerintahkan agar semua tim yang terlibat di lokasi pencarian, sebelum melaksanakan pencarian untuk selalu memanjatkan doa bersama sama agar Sang Pencipta membantu menunjukan keberadaan korban, mengingat lokasi kejadian sangat mistis.
“Saya meminta kepada tim SAR gabungan agar tetap melaksanakan sesuai prosedur pencarian di Basarnas, dan keluarga korban kami persilahkan mengikuti adat istiadat yang ada di lokasi tersebut, tetap jaga kekompakan dan saling berkoordinasi sesama tim di lokasi agar semua berjalan sesuai yang direncanakan,” tutup Sinaga. (*FL)