CAHAYA SIANG. ID, MINUT – Proyek pelebaran jalan di Desa Wasian Kecamatan Dimembe terlihat aneh san lucu. Pasalnya, ruas jalan penunjang KEK Pariwisata Likupang ini dibangun tidak sekaligus dimana terlihat seperti petak-petak sawah, dimana terlihat jalan tersebut berselang seling antara aspal dan pekarangan rumah warga. Hal ini kontan mengundang pertanyaan warga dan pemerhati pembangunan. Dugaan ganti rugi belum tuntaspun mencuat.
Menurut penelusuran media ini, ada sejumlah keluarga belum menerima ganti rugi sehingga jalan tersebut tidak tuntas dikerjakan.

“Sejatinya, pekerjaan jalan dikerjakan sekaligus sehingga jalan bisa mulus seluruhnya, tapi yang terjadi jalan diaspal sepenggal sepenggal. Bila diperhatikan sepintas mirip petak-petak sawah,” ujar seorang warga yang melintas sambil tertawa.

Sementara itu, terpisah salah satu Srikandi Minut Juane Dungis yang juga pemerhati pembangunan menyesalkan pekerjaan pihak kontraktor dan pihak terkait lainnya yang tidak profesional ini.

“Kondisi jalan seperti ini jelas menunjukan ketidak profesionalan dalam melakukan pekerjaan. Baik kontraktor maupun Dinas Pekerjaan Umum. Ini tentunya sangat membahayakan pejalan kaki dan pemgemdara kendaraan. Jika memang ada warga yang belum memerima ganti rugi, seyogyanya cepat diselesaikan oleh pihak berkompetent. Perlu ada penjelasan apakah tim aprasial sudah menitipkan ke Pengadilan jika tidak ada titik temu soal nominal ganti rugi. Seharusnya ini dikerjakan serentak,” sebutnya. (Rubby Worek)