CAHAYASIANG.ID, Manado – Bertempat di Lapangan Bantik Malalayang, Festival Seni Budaya Bantik dengan tema Peringatan 75 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Robert Wolter Monginsidi, digelar Lembaga Pemangku Adat Bantik Malalayang.
Festival yang berlangsung pada Kamis (5/9) tersebut, dihadiri duet pemimpin Kota Manado, yakni Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota, Richard Sualang.
Dalam sambutannya, Angouw menyebut pentingnya mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia, khususnya putra Sulawesi Utara, Robert Wolter Mongisidi. Menurutnya, pengorbanan Monginsidi harus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga semangat nasionalisme dan cinta tanah air khususnya dalam pembangunan daerah.
“Robert Wolter Monginsidi bukan hanya pahlawan bagi Sulawesi Utara, tetapi juga simbol keberanian dan pengorbanan tanpa pamrih untuk kemerdekaan bangsa. Sebagai penerus, kita wajib meneruskan perjuangan beliau dengan menjaga persatuan dan membangun daerah kita dengan semangat yang sama,” ucap Angouw.
Pemerintah Kota Manado, lanjut Angouw, mendukung penuh kegiatan ini setiap tahunnya dan berharap terus dilaksanakan agar budaya di Kota Manado tetap terawat dan ada seiring kecepatan teknologi di zaman sekarang.
“Sudah tentu kita harus selalu menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Manado termasuk budaya Bantik. Kami (pemerintah) tentu mensupport penuh festival kebudayaan termasuk peringatan dari gugurnya pahlawan kita ini setiap tahun. Kita mengharapkan mengedepankan kebudayaan kita. Tidak apa walaupun teknologi masuk. Tapi jangan tumbalkan kebudayaan kita,” sebutnya.
Gelaran festival ini diharapkan Angouw dapat menjadi peringatan untuk mengingat kembali perjuangan para pejuang bangsa. “Pahlawan kita (Robert Wolter Monginsidi) waktu ditembak tidak pakai penutup mata. Tangan kiri pegang alkitab dan tangan kanan diangkat sambil mengepalkan tangan. Ini tanda keberanian yang harus kita panuti. Sekarang kalau kita penakut dan malas itu sama dengan pengkhianatan kepada beliau,” tandasnya.
Festival inimenampilkan beragam kegiatan seni dan budaya yang menonjolkan kekayaan tradisi lokal Sulawesi Utara, seperti tari-tarian tradisional, musik daerah, teater perjuangan serta penampilan dari TNI.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah, serta pelajar yang turut ambil bagian dalam rangkaian kegiatan sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan nasional. (**/ak)