CAHAYASIANG.ID, SULUT – Produk institusi pendidikan perguruan tinggi di arahkan tidak hanya berorientasi hasil (Output), namun terpenting ialah orientasi dampak (Outcome).
Sebagaimana pernyataan Dekan FISIP Unsrat, Ferry Daud Liando, ketika di wawancara oleh Dr. Odi Kaunang tak lain merupakan Tim PodCast Unsrat, Senin (3/6) lalu, sampai ke cahayasiang.id, Selasa (4/6/2024) siang.
Pada kesempatan itu, Dirinya menuturkan, Target lulusan perguruan tinggi tidak hanya sebatas pada capaian jumlah, seperti target lulusan pertahun, jumlah mahasiswa mencapai IPK tertinggi, jumlah mahasiswa mendapat predikat tertinggi, atau pencapaian lain sifatnya angka (numerik).
Dalam kepemimpinan nya, Ia akan berupaya menjadikan para lulusan di persiapkan tidak hanya pada bekal ilmu pengetahuan atau teori semata.
“Menjadikan mahasiswa cerdas, itu suatu kewajiban bagi institusi pendidikan. Namun cerdas saja tidak cukup untuk bisa berkompetisi di dunia kerja kelak. Mahasiswa harus punya skill dan karakter yang baik,” ujar Ferry Liando.
Setelah itu, Dia pun merancang sebuah Grand Desaign pendidikan, baik pembenahan tujuan pembelajaran masing-masing mata kuliah, maupun metode pembelajaran.
“Kita tidak perlu mengubah mata kuliah, namun tujuan masing-masing mata kuliah harus di perbaiki. Masing-masing mata kuliah di dorong untuk menghasilkan tiga capaian, yakni penguasaan teoritik, skill atau keterampilan khusus, dan pembentukan sikap atau karakter,” tutur Ferry Liando.
Lebih lanjut, Ia menekankan, Mahasiswa perlu memiliki bekal keterampilan. Maka para dosen perlu di dorong untuk pengembangan dan pengalaman empirik.
“Secara teoritik, SDM di FISIP sangat mumpuni. Sebagian besar telah bergelar S3, sebagian nya meski tidak S3 tapi telah lama menjadi dosen sehingga kapasitas mereka tidak di ragukan,” ungkap Ferry Liando.
Dosen Tata Kepemiluan tersebut kemudian mengingatkan, Soal pengalaman empirik di dunia pekerjaan, sebagian harus di kembangkan.
“Kita akan mempersiapkan dosen ahli dalam bidang perencanaan pemerintahan, seperti RPJMD, RKPD, Ahli Analis Kebijakan Pemerintahan, Ahli dalam keuangan dan penyusunan anggaran pemerintahan, Ahli dalam penyusunan APBD ataupun APBDes. Di beberapa instansi pemerintahan memang memerlukan pendampingan, di Pemerintahan desa menyediakan banyak anggaran untuk pendampingan. Ada permintaan untuk pembuatan website desa, pendampingan pembuatan perdes, APBDes, serta tata kelola BUMDes,” kata Ferry Liando.
Jebolan Organisasi Berjuluk Benang Biru ini menambahkan, Dalam hal kepemimpinan pemerintahan maka memerlukan dosen yang ahli dalam strategi pengambilan keputusan, resolusi konflik, mediator, dan Public speaking.
“Kita juga mempersiapkan dosen yang ahli dalam bidang teknologi pemerintahan, akuntansi pemerintahan, jurnalistik dan humas, serta keahlian lain yang dibutuhkan mahasiswa ketika mereka masuk dunia kerja kelak,” jabar Ferry Daud Liando. (*/DYW)