CAHAYASIANG.ID, SANGIHE – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Letkol Laut (P) Surya Ari Muryanto CTMP CHRMP bersama tim melakukan Pendaratan Khusus ke Pulau Ruang untuk melihat lebih dekat seperti apa kondisi yang terjadi pasca Erupsi Gunung Api Ruang saat ini. Hal ini dilakukan pada Sabtu, (27/04/24).
Danlanal Tahuna kepada media CAHAYASIANG.ID, mengatakan bahwa setelah melihat kondisi dari Kampung Laingpatehi dan juga Pumpente yang tak jauh beda, sepertinya sudah tidak layak untuk dihuni oleh manusia.
“Sepertinya kedua kampung ini sudah tidak layak lagi untuk ditinggali atau dihuni, sebab setelah kami lakukan pemantauan di Pulau ini kondisinya sangat memprihatinkan,” ujar Surya A. Muryanto.
Lebih lanjut Muryanto menambahkan Saat bersama Tim yang berjumlah enam orang ini melakukan pantauan di sekitar pulau yang sebagian besar tumbuhannya sudah kering akibat awan panas erupsi gunung ruang, yang mereka temui disana cuma binatang seperti ayam dan anjing yang ditinggal pemiliknya.
“Yang kami temui disana hanya hewan seperti Anjing dan Ayam yang sudah ditinggal pemiliknya dengan kondisi sangat mengenaskan,” lanjutnya.
Farid Ruskanda Bina Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ruang, meminta masyarakat mematuhi arahan dari petugas terkait perkembangan yang terjadi saat ini agar menjauhi radius bahaya Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
“Masyarakat di sekitar Gunung Ruang, serta pengunjung/wisatawan diharapkan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius empat kilometer dari pusat kawah aktif, masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius empat kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.
Masyarakat juga diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
Masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharapkan tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunung tersebut melalui aplikasi MAGMA Indonesia,” jelas Farid Ruskanda Bina (*Anto)