JAKARTA (CAHAYASIANG.ID) – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan, seluruh daerah yang telah dijadwalkan ASO tahap pertama, saat ini sudah terjangkau siaran digital. Bahkan infrastruktur multipleksing yang dibutuhkan bagi setiap lembaga penyiaran untuk melakukan peralihan dari analog ke digital telah siap untuk mendukung ASO.
Menurut Ismail, implementasi (Analog Switch Off) atau ASO sesuai tahapan dilakukan sebagaimana amanat UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
“Sesuai batas waktu yang telah diamanatkan oleh Undang-undang Cipta Kerja, ASO tahap berikutnya telah dijadwalkan pada 25 Agustus 2022 dan terakhir tahap ketiga di 2 November 2022,” jelas Ismail, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mulai melaksanakan penghentian siaran televisi analog ASO tahap pertama. Sebagai lokasi implementasi tahap pertama, infrastruktur multipleksing dan siaran digital sudah ada di 56 wilayah layanan siaran yang mencakup 166 kabupaten dan kota di Indonesia.
Kesiapan penyelenggara multipleksing ini untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas siaran. Bahkan, LPP TVRI dan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) terus melakukan optimalisasi jaringan agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari siaran televisi digital.
Ditambahkan Ismail, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran, pemerintah membantu penyediaan Set Top Box (STB) bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) agar dapat menerima siaran televisi digital pada saat dilakukannya ASO.
Dalam ketentuan tersebut, katanya, penyediaan STB bersumber dari komitmen penyelenggara multipleksing. “Apabila jumlahnya belum mencukupi maka Pemerintah dapat melengkapinya dengan pembiayaan dari APBN atau sumber lainnya yang sah,” jelas Ismail.
Daftar-daerah yang akan mendapatkan bantuan set top box beserta pihak dari penyelenggara multipleksing dipublikasikan melalui https://komin.fo/stbASO1.
“Masyarakat dapat melihat dalam tautan itu untuk mengetahui daerah yang terdampak ASO serta jumlah STB yang akan diterima di masing-masing desa. Dan, diketahui juga penyelenggara yang bertanggung jawab untuk penyediaan set top box di desa tersebut,” jelas Ismail seraya mengungkapkan, jumlah STB yang disiapkan untuk ASO tahap pertama sebanyak 3.202.470 unit.
Adapun rincian sesuai pembagian sumber penyediaan terdiri dari:
– 893.044 unit dari grup SCM (SCTV dan Indosiar)
– 842.631 unit dari grup MNC (RCTI dan Global TV)
– 454.749 unit dari grup Trans Media (Trans TV dan Trans7)
– 519.930 unit dari grup Media (Metro TV)
– 368.990 unit dari grup RTV
– 87.277 unit dari Pemerintah
Menurut Ismail, jumlah STB tersebut masih bisa bertambah dari LPS yang saat ini masih dalam proses evaluasi dan seleksi penyelenggaraan multipleksing.
“Adapun pengadaan STB untuk ASO tahap pertama telah berjalan dengan target selesai distribusinya pada 30 April 2022,” jelas Ismail sembari mengimbau masyarakat yang tidak termasuk dalam daftar RTM dan menggunakan siaran televisi digital untuk membeli STB secara mandiri.
“Bagi masyarakat yang tidak termasuk dalam daftar rumah tangga miskin calon penerima bantuan STB dan sehari-harinya menggunakan siaran televisi analog, kami mengimbau agar segera membeli STB secara mandiri dan tidak menunggu sampai siaran televisi analog dihentikan,” ungkapnya.
Dikatakannya, Kementerian Kominfo telah mendapat dukungan dari para produsen elektronik dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan STB.
“Kebutuhan STB akan terpenuhi dan tidak menjadi halangan untuk pelaksanaan ASO bertahap sampai 2 November 2022 mendatang,” tegas Ismail sembari juga mendorong lembaga penyiaran terus meningkatkan kualitas siaran digital dan menggencarkan sosialisasi kepada pemirsa agar beralih ke siaran digital.
“Mari kita bersama-sama memanfaatkan peluang digitalisasi televisi untuk menghadirkan siaran yang bersih, jernih dengan mutu program-program siaran yang informatif dan menjadi sarana hiburan yang sehat di tanah air,” ajaknya.***