
CAHAYASIANG ID, Sangihe – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membentuk Tim Tanggap Bencana (TTB) serta mengadakan pelatihan kebencanaan untuk menghadapi situasi darurat yang bisa terjadi sewaktu-waktu di Kampung Para Lele, Kecamatan Tatoareng. Langkah ini merupakan respons atas risiko bencana yang signifikan di kawasan tersebut.
Kepala BPBD, Wandu Labesi, menjelaskan bahwa Kampung Para Lele memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam seperti tsunami, gempa tektonik maupun vulkanik. Letaknya yang berdekatan dengan gunung api bawah laut Banua Wuhu membuat potensi bencana ini menjadi perhatian utama BPBD.
“Pembentukan TTB di Kampung Para bertujuan untuk mendukung pariwisata. Kami ingin memastikan bahwa pengunjung merasa aman dan nyaman saat menikmati keindahan alam Kampung Para,” ujar Labesi saat R apat di BPBD Sangihe, pada Selasa (05/08/24). Dengan adanya TTB, diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.
Selain pembentukan tim, BPBD juga menyelenggarakan pelatihan kebencanaan bagi warga setempat. Pelatihan ini meliputi simulasi evakuasi dan penanganan darurat yang dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Labesi menambahkan bahwa partisipasi aktif dari masyarakat setempat sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. “Dengan pelatihan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih siap dan tanggap jika terjadi bencana. Mereka harus tahu apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain,” lanjutnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh BPBD Sangihe ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pembentukan tim tanggap bencana dianggap sebagai inisiatif yang tepat dalam mengurangi resiko bencana di Kampung Para Lele. (*Anto Harindah)





