CAHAYASIANG.ID, TOMOHON- Banyak pihak memprediksi jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tomohon Provinsi Sulawesi Utara 2024 akan dengan mudah dimenangi oleh Pasangan Calon (Paslon) usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra Carol Senduk, SH dan Sendy Rumajar, S.Com (CS-SR).
Dasarnya adalah, modal dukungan 18 personil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari total 25 kursi Legislatif yang ada. Sayangnya, sejumlah kebijakan politik yang dilakukan oleh jajaran pengurus (PDIP) selaku penguasa Parlemen dengan 15 Kursi mulai berdampak surut pada dukungan massa di internal PDIP.
Hal yang paling ramai disoal adalah kebijakan pemilihan Ketua DPRD yang cukup mengusik rasa keadilan para pendukung dari Politisi PDIP yang dinilai lebih pantas dipilih dari aspek keanggotaan dan reputasi di internal. Hal ini terkait “nasib” anggota DPRD PDIP Noldy Lengkong, SH dan Drs. Johny Runtuwene, DEA.
Karena, hanya mereka berdua yang kembali terpilih di periode 2024-2029, sementara 13 lainnya adalah pendatang baru, termasuk 3 pindahan/rekrutan dari Partai lain alias “Naturalisasi”.
Dan diluar dugaan, bukan Langkong dan Runtuwene yang dijadikan ketua DPRD tapi justru pendatang yang baru direkrut jelang Pemilu Pebruari lalu yang diberi kedudukan paling prestisius di Lembaga Legislative Tomohon oleh PDIP.
“Terutama pak JohRu (Johny Runtuwene, red). Beliau pejuang PDIP asli yang kembali dipilih rakyat. Beliau juga Bendahara PDIP Tomohon, mantan Calon Walikota dan peraih suara kedua terbanyak dua periode mengungguli ketua pilihan, yang justru baru bergabung dengan PDIP. Tapi kenapa semua kelebihan itu seperti tidak dihargai oleh PDIP,” ungkap Yan B, salah satu pendukung JohnRu di Dapil 4 Tomohon Utara.
Senada dikatakan oleh Estelita Laoh, simpatisan PDIP yang mengaku heran dengan prilaku politik pengurus partai yang selama ini dia dukung. “Ada yang so ndak beres pa pengurus PDIP Tomohon. Yang berjasa berjuang terus malah di buang.
Sekarang dimana-mana banyak yang nyatakan ndak modukung dulu calon PDIP di Pilwako walaupun sudah didata,” ungkap Estelita,” kemarin. Menarik dikemukakan oleh salah satu pengurus partai yang minta namanya disimpan.
“CSSR mulai berat momenang. Bisa ada ancaman ribuan pendukung PDIP militan pindah dukungan. Memang kita sendiri tetap pa Carol- Sendy,” katanya dengan nada khawatir. Sayangnya, baik Lengkong dan JohnRu yang di hubungi via telepon masih tak memberi respon.
Kendati demikian, sebelumnya JohnRu sempat menegaskan bahwa dirinya hanya memikirkan amanat pemilihnya. “Jabatan adalah pemberian Tuhan melalui orang-orang yang berwenang untuk itu. Yang jelas, saya harus fokus memperjuangkan aspirasi dan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Tomohon.
Jadi fokus saja kerja untuk melayani rakyat,” kata JohnRu serius. Sementara itu, usai dilantik pada (30/09/2024), Mono Turang, ketua DPRD Tomohon terpilih menyampaikan terima kasihnya kepada pihak yang memberi kepercayaan kepadanya seperti Ketum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri, Ketua DPD PDIP Sulut Ollly Dondokambey dan Ketua DPC PDIP Kota Tomohon Caroll Senduk, SH.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PDIP. Namun saya juga membutuhkan dukungan dari rekan-rekan anggota DPRD Kota Tomohon dalam menjalankan tugas-tugas sebagai Ketua,” kata Turang yang dikenal sebagai politisi supel dan sangat merakyat. (Joppy WKR)