CAHAYASIANG.ID, MINUT – Komunitas Pencinta Alam(KPA) Sulut di bawah pimpinan Jane N. Ratu SH melakukan gerakan kemanusiaan membantu korban bencana banjir di Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung Sabtu, (20/04/2024).

Menurut Jane, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kepada sesama yang mengalami musibah.
“Diinisiasi oleh saudara kami Pak John Kolopita, kami berusaha mengumpulkan bahan sumbangan yang sekiranya sangat dibutuhkan oleh warga terdampak banjir. Semoga ini dapat meringankan beban warga akibat bencana banjir,” ujar Ratu. diaminkan rekan-rekannya.
Bantuan untuk korban terdampak banjir berupa alat masak, sendal, sepatu, ember dan alat makan (sendok, piring, gelas, alat pel, pakaian layak pakai, odol, sabun dan lainnya.
Penyaluran bantuan menyasar empat titik bencana di Minut dan Bitung. Dimulai dari Desa Sarawet Kecamatan Likupang Timur Minut, yang diterima oleh Ketua KPA(Kelompok Pencinta Alam) Likupang Yudith Rondonuwu dengan sasaran beberapa keluarga terdampak banjir di desa tersebut. Rondonuwu mengaku bersyukur atas bantuan yang sangat ditunggu-tunggu ini, karena berupa alat dapur, alat makan dan keperluan rumah tangga lainnya.

“Kami bersyukur atas bantuan seperti ini, kelompok ini selalu bergerak intens setiap ada bencana di Sulut. Dan bantuannya selalu seperti ini, dimana bantuan seperti ini sangat ditunggu-tunggu karena berbentuk alat masak dan alat makan yang pasti sangat diperlukan keluarga-keluarga korban bencana, banjir,” sebut Rondonuwu.
Usai di Desa Sarawet, Tim KPA Sulut ini menuju Kelurahan Batu Putih Atas Kecamatan Ranowulu Bitung. Menurut warga terdampak, mereka sampai saat ini belum tersentuh bantuan. Diketahui Kelurahan Batu Putih Atas dan Bawah ini sempat terisolir selama dua hari akibat akses jalan satu-satunya di dua kelurahan tersebut tertutup banjir. Namun pihak perusahan tambang PT Toka Tindung bergerak cepat membangun jalan alternatif untuk membantu warga.
Bantuan di Kelurahan Batu Putih Atas ini disalurkan melalui BPMJ GMIM Igthus Wilayah Bitung Sepuluh.
“Terima kasih, ini bantuan pertama yang kami terima,” sebut Riana kepada Tim KPA Sulut.
Seusai makan siang tim kemudian membawa bantuan ke Desa Kokoleh Dua Kecamatan Likupang Selatan Minut membantu keluarga Rondonuwu-Pansi. Rumah keluarga ini hancur diterjang banjir dari sungai di adress Kokoleh yang meluap.

Aksi kemanusiaan Tim KPA Sulut ini berakhir di Desa Wangurer Kecamatan Likupang Selatan Minut, dimana keluarga Weku-Lolowang yang dibantu juga mengalami banjir akibat luapan air sungai di desa tersebut.
“Sangat berterima kasih atas bantuan Tim KPA Sulut ini, saya baru saja hendak membeli alat-alat masak dan makan seperti ini karena banyak yang hanyut. Tuhan tahu apa yang kami perlukan dan segera mengirim bapak-bapak dan ibu-ibu yang memberikan alat-alat yang kami perlukan,” ujar Ellen Lolowang, warga Desa Wangurer jaga III haru.
Diketahui, empat titik bencana banjir ini semuanya merupakan korban luapan air sungai di tempat mereka masing-masing.
Tim KPA Sulut ini terdiri dari, Jane Ratu, Jane C. Lasut, Chintya Kawatak, Lifi Mandey, Hanny D Kawulusan, Rubby Worek dan John Kolopita. (Rubby Worek)
