
CAHAYASIANG.ID, Manado – Komunitas Pencinta Serial Animasi Jepang, One Piece Kota Manado menggelar diskusi terkait fenomena sosial politik pada bulan kemerdekaan NKRI, di SUGAB COFFEE, Kecamatan Lawangirung, Sabtu (16/8/2025) malam.
Pada kesempatan itu, Ketua Manado One Piece, Cavrien Watupongoh menyuarakan, agar mereka bisa berekspresi tanpa harus melanggar koridor berbangsa dan bernegara.
“Kalau dari saya, kenapa one piece dan simbol Jolly Roger yang dipilih? Simpel yakni simbol kebebasan, agar bisa bebas dari keresahan-keresahan yang ada saat ini,” jelasnya.
“Banyak hal yang related dengan realitas di Indonesia, khususnya Tenryuubito dan marine (Bangsawan Dunia dalam kelompok penguasa yang korup dalam cerita One Piece),” lanjutnya.
Lebih lanjut, Aktivis HAM Paralegal Advokat Manado, Febrian Diadon menuturkan, Bendera Jolly Roger merupakan bentuk kritik kebijakan, tak berpihak kepada warga negara.
“Related dengan cerita one piece, terlepas dari itu saya coba menafsirkan. Merupakan simbol kebebasan dan kemerdekaan dalam merefleksikan kemerdekaan bangsa ini,” urainya.
“Ini merupakan protes simbolik, karena pemerintah punya tanggung jawab moral untuk menjaga kewajiban dan pemenuhan Hak Asasi Manusia,” sambungnya.
Sementara, Direktur LBH Manado, Setryano Pangkey memberikan pandangan, Sudah banyak hal disampaikan Para Nakama tadi.
“Kenapa One Piece hari ini menjadi refleksi pada kejadian nyata. Bahkan, Jika kita mengaku sebagai pendukung One Piece, selain berjuang kepada kebebasan. Luffy (Tokoh Utama One Piece) itu berani menantang 3 Admiral dan Yonkou, sekarang kita masuk pada fase itu,” tegasnya.
“Kita memang berhadapan dengan masalah kompleks. Solidaritas, Apa yang dituliskan ODA memang related berdasarkan kondisi negara sekarang,” pungkasnya. (Deon)