
CAHAYASIANG.ID, MANADO – Konsorsium Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) di Sulawesi Utara sebagai pelaksana Program Penguatan Ekosistem Kemitraan dan Fasilitasi Kemitraan tahun 2024 antara pendidikan Vokasi, Pemerintah Daerah dan Dunia usaha Dunia Industri (DUDI) menggelar Dialog Publik dan Rapat Tim Koordinasi Daerah Vokasi Sulawesi Utara di the Sentra Hotel, Senin (04/11/2024).
Adapun program ini dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Politeknik Negeri Nusa Utara, dan Akademi Komunitas Mapanawang. Dimana Polimdo sebagai pengampu program bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sulut.
Pimpinan Politeknik Negeri Manado melalui Wadir IV Jacob Tateol S. Makapedua,SE.MTdev berharap kedepannya bisa merumuskan suatu kebijakan yang menjadi produk keunggulan daerah dan terbangun ekosistem yang baik maka pada tahun 2025.
“Kerjasama bisa diperluas menjadi pentahelix baik pemerintah, industri, akademisi, media dan masyarakat. Dengan adanya kerjasama yang diperluas maka kelima pihak yang menjadi kerjasama ini pemerintah dalam hal ini direktorat kerjasama dan penyelarasan mitra studi yaitu skema Emas dan skema berlian, skema emas itu ekonomi mandiri sejahtera dan skema berlian berdaya saing dan efektif berkelanjutan” terangnya.
Adapun terkait skema Emas ini yakni bagaimana konsorsium ini bisa menghasilkan teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan masyarakat di dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas industri kecil karena ada penganggaran yang didanai oleh LPDP.
Sementara skema berlian ini adalah ketika konsorsium ini mampu mewujudkan kerjasama pentahelix ini dengan industri sehingga bisa masuk ke rantai pasok yang besar industri nasional dan internasional dan bisa berkelanjutan tidak hanya temporer. Dan perusahan – perusahan daerah yang masuk rantai pasok ini bisa berproduksi secara berkelanjutan.

Maka pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat. Karena kalau berjalan sendiri-sendiri tidak sekuat ketika kita berkolaborasi. Kiranya konsorsium ini yang terdiri tiga akademi vokasi yang pertama Politeknik Negeri Manado, Politeknik Nusa Utara dan Akademi Komunitas Mapanawang, maka optimis kita dapat berkontribusi ke daerah dan nasional menuju indonesia emas 2045.” ujar Jacob.
Sementara itu, hadir juga dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yakni Kepala Bappeda Sulut Elvira Katuuk ST.ME. Menurutnya, Pemerintah provinsi berharap kedepannya kurikulum harus menyesuaikan dengan kebutuhan industri seperti SMK pertanian dan SMK Pariwisata.
“Ketika sudah menyelesaikan studi bisa menyesuaikan dengan industri yang sudah cocok sesuai dengan keahlian dan skill. Dan ketika berminat ke ASN bisa melihat formasi yang ada walaupun jarang keluar formasinya karena lulusan SMK ini di arahkan dan siapakan untuk dunia Usaha maupun industri untuk pemerintah mengkoordinasikan dan mengawal dan menjamin bahwa program – program yang mendukung pendidikan Vokasi ini ada didalam perangkat daerah yang ampuh untuk kewenangan ini baik dinas pendidikan, tenaga kerja, perindustrian. Program TKDV ini kedepannya akan dijalankan karena masih tahap penyusunan untuk lima tahun kedepan. Jadi ini moment yang pas dalam merencanakan dan menyusun untuk dijalankan program TKDV ini di tahun depan” pungkasnya.
Ketua Konsorsium Pendidikan Tinggi Vokasi Sulawesi Utara Stevie Kaligis, SE, MM, Ak, CA mengatakan Advokasi ini selaras dengan Perpres 68 mengenai revitalisasi pendidikan vokasi menjadi jawaban permasalahan pengangguran bisa dikurangi supaya kedepan pemerintah daerah berkomitmen kedepannya akan masuk program – program SKPD yang berkaitan dengan pendidikan Advokasi ini.

“Agar supaya pendidikan advokasi ini jadi leader bukan sekedar hanya turut terlibat bersama – sama tapi ketenagakerjaan di dunia usaha dan industri atau yang menciptakan lapangan kerja itu betul – betul berasal dari pendidikan advokasi karena kompetensi dan keterampilan sudah teruji di kampus.” kata Kaligis.
Kaligis berharap, Pemerintah mendukung program ini, karena problem selama ini yang ditemui pentahelix belum maksimal.
“kiranya harapan kedepan dapat mendorong supaya pentahelix ini dapat berjalan sesuai peran masing- masing. Diharapkan juga peran media yang kedepan dapat memberikan kontribusi karena menjadi bagian dari pentahelix ini. Dan berharap visi Gubernur kedepannya menguatkan sistem pendidikan Advokasi” jelas kaligis. (*Fenlih)