
CAHAYASIANG.ID, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Moeldoko Center dan Yayasan Global CEO Indonesia Trisya Suherman mengucapkan, selamat ulang tahun kepada Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang ke-69 tahun (23 Maret 1954-23 Maret 2023).
“Selamat ulang tahun, Dies Natalis GMNI ke-69,” ucap ICA sapaan akrab dari Ketua Umum Pengusaha Bela Bangsa itu.
Salah satu Tanker utama Moeldoko ini mengatakan, Semoga makin sukses, jaya selalu, mempererat persatuan kesatuan bangsa dan jangan lelah mencintai NKRI, sukses selalu.
Dies Natalis GMNI tahun ini, mengangkat tema “MENJAGA TOLERANSI MERAWAT NKRI” sebagai bentuk konsistensi, merawat tenun kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berisi ragam, suku, agama dan ras.

Simak ulasan, bagaimana sejarah lengkap terbentuknya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia? Apa tujuan, asas, dan motto perjuangannya? Serta siapa saja tokoh-tokoh yang pernah bernaung dalam GMNI?
Sejarah Terbentuknya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
Sejarah Terbentuknya GMNI, dikenal sebagai organisasi gerakan berwatak nasionalis dan berasaskan marhaenisme.
Lebih mudahnya akan kita temukan dalam AD/ART yang secara jelas dan rinci definisi maupun tujuan organisasi.
Pembentukan GMNI diawali pada September 1953, Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) berinisiatif untuk meleburkan berbagai gerakan mahasiswa yang berasaskan Marhaenisme.
Saat itu, ada tiga organisasi gerakan mahasiswa yang berasaskan Marhaenisme, yaitu Gerakan Mahasiswa Marhaenis yang berpusat di Jogjakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka yang berpusat di Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) yang berpusat di Jakarta.
Atas inisiatif yang digagas GMDI, diadakanlah berbagai pertemuan dengan dua gerakan mahasiswa lain. Beberapa pertemuan yang telah dilakukan mendapat respons positif dari kedua belah pihak.
Pada akhirnya, mereka bersepakat untuk melaksanakan rapat akbar di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Soediro), di Jalan Taman Suropati.
Rapat tersebut, menghasilkan empat keputusan penting yakni, *...