CAHAYASIANG.ID // Manado – Intensitas curah hujan yang mulai meningkat dan cuaca extrim di penghujung tahun ini, bisa memicu terjadinya bencana alam baik banjir, tanah longsor dan pohon tumbang yang tentunya menghalangi arus lalulintas jalan sehingga menyebabkan kemacetan.
Kondisi ini tentunya harus diwaspadai dan perlu perhatian khusus bagi instansi terkait.
Terkait hal itu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional BPJN Sulawesi Utara, semakin siaga dan melakukan terobosan sebagai langkah antisipasi untuk jika terjadi musibah tersebut.
“Kami sudah menempatkan tujuh alat berat di tujuh lokasi berbeda diantaranya Kota Tomohon, Kabupten Sangihe dan Kabupaten Minahasa Utara serta Empat Kabupaten Kota lainnya,” kata Kepala Balai Jalan Nasional XV Hendro Satrio MK, diruang kerjanya selasa (15/11/2022).
Dirinya menjelaskan, alat berat yang ditempatkan di tujuh titik tersebut, adalah upaya untuk mempercepat penanganan bila ada kejadian bencana alam.
“Minimal tiga jam alat berat sudah ada di lokasi supaya penanganannya cepat,” terang Satrio.
Diapun mengakui kalau saja ada keterlambatan itu biasanya disebabkan oleh faktor kemacetan di jalan.
Sementara itu PPK 2.1, BPJN Sulawesi Utara, Steven, mengatakan saat ini semua PPK Balai Jalan selalu berada dilokasi ruas jalan masing masing agar ketika dalam pelaksanaan pekerjaan maupun hal lainnya selalu dapat diawasi.
“Iya, dengan kepala balai yang baru ini kami diperintahkan untuk selalu siap dan berada di lokasi masing masing PPK, jadi kami membuat resikit di wilayah atau ruas kami masing-masing,” Ujar Steven, PPK yang dikenal akrab dengan awak media. (*Ivan)