(CAHAYA SIANG.ID) MINUT – Menindak lanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rakornas inflasi tahun 2022 , di Istana Negara, Jakarta, kamis (18/08/2022) serta rapat tindak lanjut arahan Presiden dalam rangka Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2022, melalui virtual Zoom Meeting, pada Selasa, (30/08/2022) yang diselanggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Pemkab Minut menggelar rapat koordinasi bersama Perangkat Daerah dan Tim Pengedaliam Inflasi Daerah (TPID) Rabu, (31/08/2022) di Joune Ganda(JG) Centre.
Bupati Minut Joune J.E. Ganda, S.E., M.A.P., yang memimpin rapat dalam arahannya mengatakab bahwa adanya gejolak kenaikan minyak dunia merupakan faktor penyebab kenaikan BBM dan gas LPG, hal ini harus disikapi dengan pengendalian terhadap Inflasi di Minut.
Kenaikan BBM dan LPG ini akan berpengaruh terhadap kenaikan harga bahan pokok kebutuhan masyarakat serta mempengaruhi daya beli masyarakat sehingga dikuatirkan adanya peningkatan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yg buruk.
“Kenaikan cabe(rica), bawang dan telur ayam, merupakan kontribusi terbesar terjadinya inflasi, oleh sebab itu pemerintah akan melaksanakan pengawasan di pasar-pasar, terlebih para pedagang yang ada di Minut jangan sampai ada permainan stok barang dan kenaikan harga,” ujar tutur Ganda.
Lanjut, dikatakan, mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok ini, bupati mengajak seluruh perangkat daerah, camat, hukum tua, lurah dengan melibatkan PKK, karang taruna dan masyarakat untuk menanam cabe dan bawang.
“Baik di desa, kecamatan bahkan setiap OPD harus memiliki kebun tanam masing-masing, juga diharapkan seluruh elemen masyarakat agar dapat memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing,” pungkas Bupati Joune Ganda didampingi Plt. Sekda Minut Drs Rivino Dondokambey dan Asisten I Pemerintahan dr
Jane Simons.
Rakor TPID ini diikuti oleh sejumlah OPD terkait. (Rub)